Dengan Kepala Diikat Merah Putih...

Kamis, 01 Desember 2016 – 00:41 WIB
Apel Nusantara Bersatu yang digelar di Lapangan Umum Mataram, NTB, Rabu (30/11). Foto: Lombok Post/JPNN.com

jpnn.com - MATARAM - Ribuan warga, pelajar, polisi, TNI, pegawai, tokoh masyarakat, tokoh lintas agama dan tokoh adat, tumpah ruah menghadiri Apel Nusantara Bersatu yang digelar di Lapangan Umum Mataram, NTB, Rabu (30/11).

Dengan kepala diikat merah putih, mereka berjubel di lapangan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

BACA JUGA: Wali Kota Ingatkan PNS Hati-hati Bikin Status di Medsos

Apel serentak di seluruh Indonesia ini dihadiri para pejabat tinggi, seperti Gubernur NTB TGB HM Zainul Majdi, Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh, Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, bupati dan wakil bupati se-pulau Lombok, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) NTB dan Kota Mataram.  

Peserta apel mengenakan atribut merah putih sebagai lambang nasionalisme.

BACA JUGA: TPA Cipeucang Ditutup, Penderitaan Warga Berakhir

Sementara peserta apel yang terdiri dari berbagai kelompok masyarakat melambangkan nilai-nilai bhinneka tunggal ika.

Meski Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya, maupun agama tapi tetap bersatu.

BACA JUGA: Akibat Cinta Terlarang Oknum Guru dan Istri Polisi

Dalam apel juga disajikan beragam atraksi budaya lintas etnis yang ada di Kota Mataram.

Gubernur NTB TGB HM Zainul Majdi mengatakan, yang paling berharga adalah persaudaraan.

Kalau ada orang benci dengan Indonesia, maka yang dilakukan pertama adalah merusak persaudaran antaranak bangsa.

Karena dengan demikian, semua kebaikan Indonesia tidak akan maksimal untuk kemajuan bangsa.

Tapi kalau persaudaraan kita kokoh, sesulit apapun keadaannya pasti semua elemen bangsa punya semangat dan komitmen yang sama.

”Jadi tugas kita semua adalah menjaga semua persaudaraan itu,” katanya.

Salah satu cara untuk memperkokoh persaudaraan adalah dengan memperbanyak perjumpaan dan silaturaahim.  

Sementara itu, Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengatakan, keberagaman yang ada merupakan modal besar dalam pembangunan.

Kota Mataram dengan kemajemukannya harus tetap dipelihara sebagai perekat persatuan, untuk mewujudkan Kota Mataram yang lebih baik dan sejahtera.

Sikap mental ini harus dimiliki seluruh elemen bangsa agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap utuh.  

”Kebersamaan menjadi kunci untuk bisa meningkatkan pembangunan di Kota Mataram,” katanya. (ili/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aa Gym: Massa 212 Tidak Bisa Ditakut-takuti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler