Densus 88 Bekuk Bendahara Abu Bakar Baasyir

Jumat, 19 November 2010 – 05:35 WIB

JAKARTA - Anggota Subden Investigasi Detasemen Khusus 88 Mabes Polri beroperasi di Solo, Jawa Tengah kemarin (18/11)Tepatnya di Jlan KH Samanhudi, Laweyan, Surakarta

BACA JUGA: Di BPN Masih Marak Amplop

Anak buah Brigjen Pol Muhammad Syafii itu mencokok Joko Daryono alias Thoyib yang punya peran penting dalam proses pendanaan latihan semi militer kelompok teroris di Aceh.
   
Thoyib punya peran kunci karena menjadi penghubung antara Abu Bakar Baasyir dan Luthfi Haedaroh (sudah tertangkap) yang mensuplai uang untuk dana "jihad" di Aceh
"Setelah ini, kami ke Bima, NTB," kata sumber Jawa Pos yang ikut dalam proses penangkapan kemarin

BACA JUGA: Polisi Periksa Manajemen PT Drydock

Korps burung hantu mengincar beberapa nama yang juga ikut berperan dalam jaringan pendanaan ini. 

Polisi menduga Thoyib ini menjadi tangan kanan Abu Bakar Baasyir untuk urusan bagi-bagi dana teroris
"Dia menjalankan perintah dari ustad Abu, diantaranya memberikan Rp 170 juta ke Ubaid secara langsung," katanya

BACA JUGA: Hujan Lebat, Kain Ihram Jadi Selimut



Perwira ini menjelaskan, Thoyib juga berperan memberikan dana Baasyir pada Abdul hamid yang meneruskannya ke pria bernama RojaliNah, Rojali ini lantas mengirim Rp 67,5 juta melalui BRI Sigli yang diambil Ubaid"Ubaid sudah mengakui semuanyaDari tangannya dia bagi-bagi ke Dulmatin (tewas) dan Abu Tholut (belum tertangkap)," katanya

Dengan tertangkapnya Thoyib, polisi mendapatkan amunisi lebih lengkap untuk menjerat keterlibatan Abu Bakar Baasyir dalam jaringan iniSelama ini, Baasyir selalu membantah terlibat dalam pendanaan aksi latihan terorisme di bumi Serambi MekahBaasyir kukuh tidak mau menandatangani dokumen pemeriksaan yang diajukan oleh penyidik
     
Secara terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri  Brigjen Ketut Untung Yoga membenarkan operasi di Solo dilakukan oleh Densus 88 Mabes PolriNamun, Ketut belum bersedia menjelaskan secara detail keterlibatan Thoyib dalam jaringan ini"Masih dikembangkan oleh Densus," katanya.(rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Data Hasil Sitaan dari Rumah Syamsul


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler