Di BPN Masih Marak Amplop

Jumat, 19 November 2010 – 05:17 WIB

JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Moh Jasin mengatakan, dari sejumlah instansi pemerintah, pelayanan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) tergolong paling burukJasin menyebutkan, dalam pelayanan masyarakat, di BPN masih marak aksi suap-menyuap

BACA JUGA: Polisi Periksa Manajemen PT Drydock

Jasin mengatakan hal itu setelah beberapa kali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke instansi yang mengurusi sertifikat tanah itu.

"Setiap ke BPN, masih ada calo-calo, amplop-amplop masih ada
Ini diakui sendiri oleh Kepala BPN

BACA JUGA: Hujan Lebat, Kain Ihram Jadi Selimut

Kepala BPN bilang, "tapi pak, kita susah menindaknya"
Kita tanya, kenapa amplop itu masih ada? Kita harap ada tindakan dari institusi tersebut," ujar Jasin saat bicara di acara Rakor Kerjasama Kemendagri dengan Ombudsman Dalam Rangka Pengawasan Pelayanan Publik di Jakarta, Kamis (18/11).

Jasin bahkan menceritakan, kepada Kepala BPN, pihaknya menunjukkan rekaman adanya transaksi suap-menyuap di BPN

BACA JUGA: KPK Data Hasil Sitaan dari Rumah Syamsul

"Kalau KPK, bicara ya apa adanya," cetus wakil ketua KPK bidang reformasi birokrasi itu.

KPK juga sudah mengundang Kepala BPN beberapa kali untuk membuat master plan lantas oleh KPK dianalisis perkembangannyaKepada Kepala BPN, KPK menunjukkan sejumlah praktek pelayanan yang buruk, agar ditindakPasalnya, kata Jasin, yang bisa memperbaiki adalah institusi itu sendiriKPK, lanjutnya, hanya menunjukkan titik-titik kelemahannya saja"Tapi ya tetap buruk," ujarnya blak-bkalan

Selain BPN, lanjut Jasin, pelayanan yang buruk juga terjadi di Keimigrasian dan Bea CukaiUntuk Bea Cukai, lanjutnya, sudah setahun dilakukan upaya pencegahan, yakni pada 2007-2008"Karena tetap nakal, ya tangkap tangan," cetusnya, lantas menceritakan kasus tertangkap tangannya sejumlah amplop di petugas Bea Cukai Tanjung Priok, beberapa tahun lalu.

"Pencegahan itu dilakukan dengan evaluasi satu tahunTapi tetap nakalKan gak bagus juga kalau pendekatan pencegahan itu semua tertangkap tangan, KPK nangkepin orang," terangnyaDia cerita, sebelum melakukan aksi penangkapan saat itu, KPK memberitahukan dulu ke Menkeu, yang saat itu dijabat Sri MulyaniSri, kata Jasin, mempersilakan KPK menindaknya.

Dijelaskan Jasin, sebenarnya sistem layanan di Bea Cukai sudah lumayan baikGaji pegawainya pun sudah naik 10 kali dan alat-alatnya sudah bagusTermasuk sistem pelayanan yang tidak memungkinkan yang melayani dengan yang dilayani bertemu muka"Tidak ada face to face dengan pengguna layananTapi ternyata transaksi di mobil, di musholaPas usai sholat Ashar, ada yang jawil dari belakang, bawa amplopAlhamdulilah ada rejeki tak terduga," ujar Jasin, disambut tawa hadirin(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aturan Main Pemekaran Diubah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler