Pengeboman JW Marriott dan Ritz-Carlton Jumat pekan lalu (17/7) membuat terhenyak anggota Densus 88 Antiteror (AT) Mabes PolriBagaimana tidak, ketika mereka sedang mengejar tersangka jaringan teroris di berbagai daerah, Jakarta justru diserang.
-----------------------------------
RIDLWAN HABIB, Jakarta
-----------------------------------
PARA perwira yang datang bergantian ke pos pengendalian krisis di Hotel Ritz-Carlton tidak tampak seperti polisi pada umumnya
BACA JUGA: Mengikuti TKI Kuliah di Universitas Terbuka (UT) Singapura
Badannya tidak kekar, tidak tegap, dan tidak berpotongan cepakBACA JUGA: Keluar Hotel Merangkak, sampai RS Pingsan Dua Hari
Ciri mereka dikenali dari pin lambang wajah burung hantu di kerah kiri.Dalam penyidikan bom Mega Kuningan, Densus 88 membuat dua pos komando
BACA JUGA: Pesawat Rongsokan Disulap Jadi Hotel Wah
Pos kedua di apartemen bilangan Jalan Gatot Subroto"Sejak bom malam Natal 1999, penyidikan tak pernah membuat pos komando tunggal, tapi ganda," ujar seorang sesepuh Densus 88 yang sudah purnatugas kepada Jawa Pos.Pada penyidikan bom Bali II 2002, misalnyaAda tim reserse yang bermarkas di Hotel Wina, ada pula tim intel di Hotel Kartika Plaza, dan Hotel Istana Rama sebagai pos forensikTokoh senior yang tak berkenan namanya dikorankan itu menjelaskan, struktur Densus 88 AT semakin lama semakin berkembang"Kalau dulu hanya di level Mabes, sekarang sudah ada di polda-polda," katanya.
Struktur organisasi Densus 88 AT Polri memiliki empat pilar pendukung operasional setingkat subdetasemen (subden)Yakni, subden intelijen, subden penindakan, subden investigasi, dan subden perbantuanDi bawah subden terdapat unit-unit yang menjadi fondasi pendukung operasi Densus 88 AT Polri.
Misalnya, di subden intelijen terdapat unit analisis, deteksi, dan unit kontraintelijenLalu, pada subden penindakan terdapat unit negosiasi, pendahulu, unit penetrasi, dan unit jihandakSedangkan subden investigasi membawahkan unit olah TKP, unit riksa, dan unit bantuan teknisKemudian, di subden bantuan terdapat unit bantuan operasional dan unit bantuan administrasi"Pembagian peran dan tugasnya sekarang juga semakin bagusSemakin terkoordinasi dan semakin rapi," katanya
Selain itu, ada dukungan persenjataan dan peralatan pendukung yang boleh dikata sangat canggihSebut saja senapan serbu jenis Colt M4 5,56 mm dan yang terbaru jenis Steyr-AUGDensus 88 AT Polri juga bekerja sama dengan operator telepon seluler dan internet untuk mendeteksi setiap pergerakan kelompok terorisme dalam berkomunikasiNamun, di luar "kehebatan" dan kepiawaian Densus 88, mereka mempunyai beban yang sangat beratTerutama yang bergerak di bawah tanah sebagai tim intelijen maupun tim kontraintelijen"Istilahnya, gaji dan tunjangan sama dengan polisi lalu lintas, tapi tugasnya tak kenal waktu, 24 jam sehari, 7 hari seminggu," ujarnya
Dalam setiap penugasan, anggota unit intelijen Densus 88 bisa menjadi apa sajaMereka juga mempunyai berbagai identitas palsu untuk kepentingan penyidikanBuktinya, saat sukses menggulung komplotan Wahyu dan kawan-kawan di Plumpang, 21 Oktober tahun lalu, tim menyamar menjadi tukang penjual air mentah selama berhari-hariUnit yang lain menyamar sebagai tukang pengangkut sampah dan tukang ojek.
Pada 2006, Densus 88 AT Polri hampir menangkap Noordin MTop dalam penggrebekan di Dusun Binangun, Wonosobo, Jawa TengahSayang, Noordin dapat meloloskan diriDalam penyergapan yang disertai dengan tembak-menembak tersebut, Densus 88 AT Polri berhasil menangkap dua orang dan menembak mati dua tersangka yang lain.
Sebelum menggerebek, tim menyamar sebagai kernet dan sopir di pool PO DAMRI yang letaknya tak jauh dari rumah targetSetahun kemudian, tepatnya 22 Maret 2007, Densus 88 AT Polri membongkar jaringan persenjataan dan bom terbesar sejak 30 tahun terakhir di kawasan Sleman, Jogjakarta.
Untuk menyukseskan misi, perawakan anggota Subdenintel Densus 88 jauh dari kesan polisiSoal sepatu, misalnyaMereka biasa pakai sepatu kets atau sepatu olahraga, bukan sepatu polisi biasa atau menggunakan sepatu jatah"Sebab, di mata kaki akan membekas dan mudah diidentifikasi," katanya.
Tampilan juga jauh dari kesan reserse biasaMisalnya, reserse lazimnya mengenakan baju bebas (preman) dengan lengan digulung, rambut dikucir belakang, dan sepatu kulit"Kalau Densus 88, pokoknya tampilan jauh dari bayangan," tuturnyaAnggota Densus 88 AT Mabes Polri yang beroperasi di lapangan diberi privilege tidak perlu apel rutin sebagaimana polisi lain"Tapi, handphone tak boleh mati 24 jamJika mati, pasti ditegur sangat keras oleh pimpinan," ujarnya
Tim lapangan juga punya tempat kumpul yang dirahasiakanItulah "kantor" kedua mereka"Tapi, tak mesti datang ke rumah khusus ituTugas bisa lewat SMS," katanyaSeorang perwira lapangan Densus 88 harus siap berangkat ke semua tempat di dunia, kapan sajaUntuk memperkuat pemahaman mereka tentang jaringan terorisme, anggota juga mempelajari buku-buku JI.
Misalnya, Pedoman Umum Perjuangan Al Jamaah Al Islamiyah terbitan Majelis Qiyadah Markaziyah Al Jamaah Al Islamiyah"Mereka juga ahli berbahasa Arab," ujarnyaKarena sifat tugasnya yang mobile dan tak pasti, sering anggota Densus 88 mempunyai problem internal rumah tanggaTerutama mereka yang bertugas beberapa bulan dan jarang bertemu dengan istri dan anaknya"Bagi yang punya pacar, pasti tak langgengTapi, itu sudah risiko penugasanMereka paham sepenuhnya dan tak mengeluh," ucapnya
Dikonfirmasi secara terpisah, Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna mengakui kehebatan Densus 88"Kalau tidak hebat, bukan khusus dong," katanya, lantas tersenyumDia juga mengatakan, identitas anggota Densus 88 yang berada di lapangan sangat dilindungi"Memang harus dilindungiSebab, risikonya sangat besarSelama masih ada aksi terorisme di Indonesia, Densus 88 akan tetap bekerja dengan pengabdian yang ikhlas dan tulus," tutur mantan Kapolda Sumatera Utara itu(oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keakraban di Rumah Manohara setelah Kedatangan Reiner Noack-Pinot (2-Habis)
Redaktur : Tim Redaksi