JAKARTA -- Pihak Mabes Polri menanggapi reaksi sejumlah kalangan yang menyesalkan mengapa Saefudin Jaelani dan M Syahrir tidak ditangkap hidup-hidupKepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Pol Nanan Sukarna menjelaskan, sebenarnya Densus 88 juga menginginkan agar kedua teroris itu bisa ditangkap hidup-hidup
BACA JUGA: Dipastikan, Jasad itu Saefudin dan Syahrir
Tindakan keras dengan melakukan penembakan terpaksa dilakukan saat penggrebekan Ciputat, Tangerang, karena dua kakak-beradik itu melakukan perlawanan."Kita juga menyesalkan (tidak bisa menangkap hidup-hidup, red)
BACA JUGA: PPP Sodorkan 17 Nama ke SBY
Sudah diperingati mau ditangkap, tapi malah melempar bom, maka ditembak," ujar Nanan Sukarna dalam keterangannya kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/10).Dia membantah adanya tudingan bahwa pihak kepolisian melakukan tindakan sewenang-wenang
Mantan Kapolda Sumut itu menjelaskan, sebelum bergerak, Densus 88 juga sudah menerima instruksi langsung dari Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri
BACA JUGA: Kejagung Beri Petunjuk ke Penyidik Polri
Perintah kapolri tegas, yakni agar Densus menangkap hidup-hidup"Kapolri sudah memerintahkan Densus 88, 'usahakan tangkap hidup-hidupUsahakan tangkap hidup-hidup'," ujar Nanan mengulang perintah bosnya.Nanan mengatakan, langkah tegas yang dilakukan terhadap Seafudin dan Syahrir bukanlah untuk kepentingan personal atau kepentingan kepolisian"Namun ini untuk kepentingan umum," tandasnya
Seperti diketahui, setelah melalui proses identifikasi jasad secara ilmiah, Mabes Polri memastikan dua pria yang ditembak hingga tewas dalam penggrebekan teroris di Ciputat, Tangerang, adalah Saefudin Jaelani dan M SyahrirKesimpulan tersebut ditegaskan setelah Mabes Polri melakukan identifikasi dengan metode primer dan sekunder(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Aktivis ICW Jadi Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi