jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror 88 Mabes Polri menyanggongi sebuah kontrakan di Jl. Asikin, Dusun Margorejo II Kurungannyawa, Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Jumat (18/5).
Operasi penggerebekan dilancarkan Jumat siang. Dari informasi yang dihimpun Radar Lampung (Jawa Pos Group), Densus mengamankan Supriyanto, 39, salah seorang penghuni kontrakan.
BACA JUGA: Densus 88 Masuk Lewat Jendela, Sita Senapan Angin
Menurut sumber Radar Lampung di kepolisian, Supriyanto diamankan lantaran diduga simpatisan ISIS. Supriyanto juga diduga menyebarkan ujaran kebencian.
Sebelum menyanggongi kontrakan, Densus 88 lebih dulu menangkap Supriyanto usai salat Jumat di sekitar pasar Tamin, Tanjungkarang Pusat.
BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Guru PNS Terduga Teroris
Dari penangkapan itu, Densus 88 mengamankan 6 unit ponsel aktif dan 2 ponsel rusak. Polisi juga menyita satu unit handycam, KTP, dan satu kaus bertuliskan Khilafah Jihad Tidak ada Khilafah Tanpa Tauhid.
Tiga buah buku juga ikut diangkut Densus 88. Salah satunya buku tentang tata cara pembuatan bom. Supriyanto diduga belajar paham radikal dari seseorang yang berprofesi sebagai distributor tempe.
BACA JUGA: Densus 88 Tembak Mati Ketua RT Dua Periode
Atip, 60, pemilik kontrakan menjelaskan, Supriyanto mengontrak sudah lebih dari satu tahun. Atip mengaku tidak terlalu kenal Supriyanto. Yang dia tahu, Supriyanto sehari-hari berjualan pedagang bakso dan sosis di Pasar Tamin.
Salah seorang tetangga Supriyanto yang enggan dikorankan menyatakan selama ini, sepengetahuannya, Supriyanto tinggal bersama dua anak dan istrinya dibedeng kontrakan itu. Dirinya mengaku kaget saat polisi menyambangi kompleks kontrakan mereka.
"Karena banyak polisi, saya lalu masuk kedalam disuruh anak saya," ujar perempuan yang menggunakan baju daster ini.
Pantauan Radar Lampung, rumah kontrakan bercat biru itu kemarin sore dikelilingi police line. Tampak beberapa polisi menggunakan rompi anti peluru berjaga di sekitar lokasi. Pukul 18.30 WIB police line kemudian dibuka oleh polisi dari Polres Pesawaran.
Yudi Handoko, 38, ketua RT.01 Dusun Margorejo II, Desa Kurungan Nyawa, Pesawaran menjelaskan dirinya mengetahui adanya warganya yang ditangkap dari informasi warga. Pukul 14.00 wib ia kemudian datang ke lokasi.
Ada lima mobil polisi lengkap dengan Anggota polisi Brimob serta berlaras panjang tak lama dia menjadi saksi penggeledahan rumah Supriyanto.
"Warga minta saya datang. Awalnya saya pikir narkoba. Ternyata coba lihat disitu, ternyata ada indikasi diduga teroris," ujar dia.
Yudi menjelaskan, setelah mengamankan Supriyanto, Densus langsung bergerak ke kontrakannya. Disitu kata dia, Densus 88 Anti Teror mengamankan sejumlah barang bukti.
"Ada kaus berwarna hitam bertuliskan Khilafah, delapan handpone dan ada banyak buku-buku agama salah satunya tentang kematian dibawa," kata dia.
Yudi menyatakan, Selama ini kata dia, Supriyanto jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Sebelum tinggal di kontrakan tersebut, Supriyanto mengaku beralamat di desa Bernung, Pesawaran.
"Dia kalau sama saya tidak lapor tetapi pemilik kontrakan yang lapor ke saya waktu dia pindah," jelasnya.
Sayangnya, Kapolda Lampung Irjen Suntana belum bisa dikonfirmasi telepon dan WhatsApp. Pun demikian Wakapolda Lampung Brigjen Angesta Romano Yoyol. Pesan singkat dan telepon tak kunjung direspon.
Sementara Dirintelkam Polda Lampung Kombes Amran Ampulembang mengaku belum tahu adanya penangkapan pelaku terduga teroris yang dilakukan oleh Densus 88 Mabes Polri.
"Oh belum monitor, belum ada laporan ke saya," jelasnya.
Amran juga belum bisa memastikan Supriyanto terduga teroris jaringan mana. Dan apakah Penangkapannya terkait jaringan terduga teroris Haji Saputra yang tewas ditembak di Cianjur, Jawa Barat.
"Saya belum tahu ya, dia (Supriyanto, red) sempalan mana. Densus 88 punya data sendiri terkait itu," pungkasnya.(nca/wdi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baku Tembak saat Senja, Terduga Teroris Kehilangan Nyawa
Redaktur & Reporter : Budi