jpnn.com - JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengungkapkan bahwa Bahrun Naim dan terduga teroris Gigih Rahmat Dewa, berkomunikasi lewat media sosial Facebook.
Dalam akun Gigih, Detasemen Khusus 88 Antiteror berhasil menyedot informasi adanya komunikasi-komunikasi penting antara Gigih dengan Bahrun Naim yang berada di Syria.
BACA JUGA: Kapolri Keluarkan Instruksi Khusus buat Kapolda Sulsel
"Ada komunikasi penting yang dilakukan yang bersangkutan (Gigih) melalui FB dengan jaringan Bahrun Naim. Ini masih penelusuran oleh tim digital forensik di bawah koordinasi tim cyber crime," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Senin (8/8).
Dalam Facebook milik Gigih, juga ditemukan komunikasi dengan Bahrun Naim terkait literatur pembuatan bom atau roket. Bahkan, di dalamnya, kata Boy, ada juga beberapa target serangan yang harus dijadikan sebagai amaliyah.
BACA JUGA: Satu Terduga Teroris Batam Ternyata Tak Terkait ISIS
"Rencana fisik yang dilakukan antara lain salah satunya adalah persiapan-persiapan yang berkaitan dengan bahan peledak," jelas Boy.
Bahkan dalam percakapan di Facebook, Bahrun juga menginginkan agar Gigih melancarkan serangan ke Marina Bay, Singapura. "Tapi secara spesifik waktu belum kami temukan. Meski begitu, salah satu target yang mereka sampaikan yang tentunya ini terungkap dalam percakapan di dalam akun Facebook," jelasnya.
BACA JUGA: WNI Disandera Lagi, Pemerintah Didesak Terbitkan Travel Warning
Boy juga mengakui bahwa spesialisasi Bahrun Naim adalah berkomunikasi melalui elektronik. Bahkan, Bahrun Naim bisa melakukan pelatihan terorisme lewat internet, tanpa terdeteksi.
"Dengan online training ini maka tidak perlu dia bertemu dengan Bahrun Naim tapi dia dengan jarak jauh bisa meminta di daerah, untuk melaksanakan misi dia di sana. Dia bisa meminta jaringan sel-sel terorisme dia untuk melakukan itu. Inilah yang harus kita cegah dan kami tidak boleh underestimate dengan kelompok ini," tandasnya. (mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Agendakan Undang Haris Azhar, Bukan Sekadar Mengobrol
Redaktur : Tim Redaksi