jpnn.com - JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris berinisial D alias AIA, AS dan MK pada Senin (15/8) dan Rabu (17/8). Ketiganya ditangkap di tiga lokasi berbeda.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan, tiga orang yang tergabung dalam Jamaah Anshorut Daulah (JAD) itu mendalangi serangan teror di Mapolresta Surakarta yang dilakukan Nur Rochman jelang Lebaran lalu. Tapi dari pemeriksaan sementara, ketiganya hendak melancarkan serangan teror di Bali.
BACA JUGA: Pengin Jadi Orang Luar Biasa? Inilah Sembilan Kiat Sukses dari Panglima TNI
"Mereka juga akan melakukan kegiatan amaliyah melakukan aksinya di Bali. Selain yang di Polresta Surakarta," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/8).
Saat ditanya tentang lokasi di Bali yang akan dijadikan target teror, Agus mengaku belum mendapatkan informasi terbarunya. Hanya saja, dia mensinyalir serangan di Bali akan menggunakan bom berdaya ledak tinggi.
BACA JUGA: Menpora Dilarikan ke RS, LSN Dibuka Pangkostrad
Hal itu diketahui dari bahan baku pembuatan bom dari triacetone triperoxide (TATP) yang akan digunakan di Bali. Karenanya polisi terus memeriksa ketiga terduga teroris itu secara intensif.
"Untuk waktu dan lokasi tentu mereka yang tahu. Sedang bahan peledak bisa saja untuk lokasi di Bali,” tutur Agus.
BACA JUGA: Kepala BKN Risau, Kada Ogah Berhentikan PNS yang Divonis Bersalah
Sebelumnya Densus 88 menangkap D alias AIA di Lampung Tengah, Senin (15/8). Dari tangan D, Densus menemukan 150 gram TATP dan sejumlah alat perakit bom.
Pada hari yang sama, Densus 88 juga menangkap terduga teroris berinisial AS di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Selanjutnya pada Rabu (17/8), Densus juga membekuk MK di rumahnya di Kecamatan Gunungputri, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.(mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK-Polri Soroti Kebocoran Anggaran
Redaktur : Tim Redaksi