Densus Incar Yadi Si Perekrut

Senin, 10 Oktober 2011 – 05:34 WIB

JAKARTA - Penangkapan terhadap Heru Komaruddin oleh Densus 88 membawa titik terang untuk menggulung seluruh anggota jaringan iniSatu buron utama yang saat ini sedang dalam pengejaran intensif adalah Yadi Al Hasan alias Vijay

BACA JUGA: KBRI : RI - Malaysia Saling Klaim di Camar Bulan

Orang inilah simpul kunci jaringan Cirebon dan perekrut dua bomber Syarif dan Hayat

   
Heru yang dibekuk Sabtu dinihari lalu sekarang dibawa untuk pengembangan penyidikan

BACA JUGA: KPK Cium Aroma Uang dalam Remisi Koruptor

Dia tidak ditahan di rutan Brimob
"Kami perlukan untuk menangkap Yadi," kata seorang perwira lapangan antiteror pada Jawa Pos, Minggu (09/10)

BACA JUGA: KPK Dalami Transaksi Mencurigakan Anggota Banggar


   
Sejak ditangkap, Heru, kata dia, kooperatif"Dia mau terbukaKami optimistis jaringan ini bisa terurai," ujarnya

Padahal, Heru sebelumnya diduga akan bungkam dan menjaga komitmen kerahasiaan gerakan mereka"Ternyata tidak, dia mau bicara," tambahnya
   
Yadi Al Hasan adalah warga Cirebon yang sekarang diduga memegang tampuk kepemimpinan kelompok Tauhid Wal Jihad setelah salah satu ideolognya yakni Aman Abdurahman divonis penjara 12 tahun karena terlibat pelatihan ala militer di Aceh"Yadi ini pintar berceramah, dan berbahaya karena bisa mempengaruhi anak-anak muda," katanya
   
Sebenarnya jejak Yadi sempat terendus sekitar dua pekan setelah peledakan M Syarif April laluTapi, dia berhasil lolos dengan berlari menembus hutan dan menghilang di jalan raya"Dari kemampuan escape (melarikan diri) Yadi ini tergolong lumayan," katanya
   
Kelompok Cirebon yang salah satu anggotanya yakni Hayat meledakkan diri di Solo itu juga sadar betul jika Densus jago menyadap telepon genggamKarena itu, mereka berkomunikasi dengan jalur tradisional"Dengan kode tertentu misalnya menitip pesan atau menyelipkan di sebuah masjid," katanya
   
Mereka juga memakai sistem kurirJika salah satu kurir yang sudah dijanjikan akan datang tidak muncul, maka berarti jejak terendus"Inilah, kita sekarang menghadapi kelompok yang menghilangkan komunikasi elektronik," katanya.
   
Hayat yang meledakkan diri di GBIS Kepunton Solo juga tidak membawa ponselNamun, ada komunikasi email yang dikirimkan Hayat ke Forum Islam Al BushroEmail ini sekarang masih ditelusuri

Di mana kemungkinan Yadi sembunyi? Perwira ini tak memberi petunjuk"Tapi, yakin saja kalau Heru ini ngomong terus seperti ini, pasti akan segera tertangkap," katanya

Secara terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar menegaskan pengembangan penyidikan terhadap Heru dan teman-temannya dilakukan secara tertutup"Itu bagian dari strategi penyidikan," katanya
   
Yang jelas, Polri punya 7 x 24 jam untuk menentukan status orang-orang yang ditangkap di Pondok Cipta, Bekasi?tu sesuai UU , jadi nanti kalau tidak ada keterlibatan ya dilepaskan,? kata mantan Kapolres Pasuruan Jawa Timur itu

Di bagian lain, pengamat terorisme Al Chaidar memperkirakan kelompok Tauhid Wal Jihad ini mempunyai simpatisan sejumlah 500 orang yang menyebar"Memang basisnya Cirebon," kata pengajar Universitas Syah Kuala Aceh ini

Kelompok ini terbagi menjadi beberapa jenis kader"Ada yang memang mau melakukan aksi seperti pengeboman, tapi ada yang cuma simpatisan atau menyumbang dana saja," katanya.(rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UU Ormas Dianggap Tak Sesuai Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler