Densus Tangkap 10 Orang Terkait Bom Panci Bekasi, Bisa Bertambah...

Kamis, 15 Desember 2016 – 19:46 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengklaim bahwa Detasemen Khusus 88 Antiteror telah menangkap sepuluh orang terkait jaringan teroris yang merencanakan serangan di Istana Presiden.

‎"Setidaknya ada sepuluh yang sudah diamankan yang teridentifikasi dalam satu jaringan. Di mana sel-sel baru ini merupakan sel dari Bahrun Naim dan beberapa tokoh-tokoh yang tergabung dalam JAD (Jamaah Ansorut Daulah, red)," kata Boy di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.  

BACA JUGA: Oooh..Ini Sebabnya SK Nonaktif Ahok Belum Juga Terbit

Boy mengaku, penangkapan sepuluh orang tersebut bisa bertambah. Hanya saja, hingga Rabu (14/12) malam, baru sepuluh terduga teroris yang diamankan. ‎"Jadi sepuluh orang dengan barang buktinya terus dilakukan pemeriksaan," jelas Boy. (mg4/jpnn)

‎Berikut kesepuluh terduga teroris yang kini diamankan Densus 88: 

BACA JUGA: Ketua KPK: Tender Online Tak Menghilangkan Praktik Koruptif

1. Muhammad Nur Solikin alias Abu Ghurob Alias Abu Abdullah bin Burhadi (26) merupakan tokoh pimpinan sel yang juga melakukan perekrutan langsung Dian Yulia Novi yang merupakan calon "pengantin" yang akan melakukan eksekusi dengan menggunakan bom panci. Bom panci ada di pojok yang sudah dilakukan disposal oleh petugas termasuk teridentifikasi menerima transfer uang. Transfer dari luar negeri dari Bahrun Naim.

2. Agus Supriyadi alias Agus bin Panut Harjo Sudarmo (36) wirausaha. Peran dalam kelompok ini antara lain membawa bahan peledak dari tempat asalnya Jawa Tengah menuju ke Jakarta termasuk menyiapkan sarana transportasi dan menyimpan di kontrakannya Dian bersama Nur Solihin. 

BACA JUGA: KPK Minta Suami Inneke Menyerahkan Diri

3. Suyanto alias Abu Iza alias Abu Daroini bin Harjo Suwito (40). Petani yang menyediakan rumahnya menjadi tempat wadah untuk dilakukannya perakitan bom. Ikut mengantar bom tersebut ketika akan persiapan dibawa ke Bekasi. 

4. Khafid bin Antoni alias Toni bin Rifai (22). Mahasiswa yang perannya membuat bahan peledak di rumahnya di Ngawi dari panduan Bahrun Naim dari jarak jauh. Merakit bom bersama, intens komunikasi dengan Bahrun Naim.

5. ‎Arida Putri Maharani binti Winarso usia (25) mengetahui tentang rencana pembuatan bom dan fasilitator menerima dana dalam rangka pembuatan bom.

6. Dian Yulia Novi alias Ayatul Nissa Binti Asnawi (27) wanita inilah yang merupakan calon "pengantin" bom bunuh diri itu. Bersama mencari kontrakan dengan Nur Solihin mencari save house mereka di bilangan Bintara Jaya Bekasi termasuk pernah tercatat menerima uang dari Bahrun Naim melalui Nur Solihin untuk biaya kontrakan dan biaya harian.

7. Wawan Prasetyawan alias Abu Umar bin Sakiman (24). Buruh harian yang berbaiat ke ISIS berinisiatif menyimpan bahan peledak dan komponen bom yang dimiliki Nur Solihin dengan memindahkan dari kantor Azam Dakwah Centre (ADC) dan dibawa pulang ke rumahnya. Bekerja atas perintah Nur Solihin‎.

Dari hasil pengembangan tersangka Wawan ada rangkaian penangkapan lainnya yang dilakukan Densus 88:

8. Imam Syafi'i (33), pekerjaan swasta. Tercatat sebagai pelaku teror Alfamart 25 November dan Candi Resto 3 Desember.

9. Sumarno (42) di Klaten.

10. Sunarto (30) dari Karanganyar. Keterlibatan pelaku teror di Candi Resto Solo 3 Desember lalu. 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Pertahanan Negara Dikorupsi Berdampak Pada Pertahanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler