Padahal, dana stimulus pembangunan pasar tradisional yang disiapkan senilai total Rp215 miliar, namun hanya terserap mencapai Rp20,21 miliar atau sekitar 9,4 persen.
Hal ini diakui Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan RI Subagyo saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Senin (28/9).
“Sebanyak 23 kabupaten/ kota di 11 provinsi sudah mendapatkan dana stimulus pembangunan pasar tersebut
BACA JUGA: Mutasi Pejabat Daerah Hambat Tender Gudang
Menurut data yang kami terima, ada sekitar 15 daerah di Indonesia yang saat ini sedang melakukan pembangunan fisik, empat daerah yang baru menetapkan pemenang tender, serta empat lainnya masih dalam proses lelang,” ungkap Subagyo.Subagyo menyebutkan, secara fisik daerah yang sedang membangun realisasi terendahnya sekitar 20 persen, sedangkan realisasi yang tertinggi sekitar 60 persen, yakni di Pulau Buru, Maluku.
"Kami mengharapkan agar proses pembangunan tersebut dapat selesai paling lambat sebelum akhir tahun ini,” papar Subagyo yang juga mengatakan bahwa rendahnya realisasi penyerapan dana stimulus tersebut diakibatkan terlambatnya penyaluran dana tersebut
Sementara itu, Sekjen Departemen Perdagangan Ardiansyah Parman turut menambahkan, sebenarnya pemerintah telah membuat surat edaran mengenai pelaksanaan tender proyek pada akhir 2008 untuk mempercepat proses realisasinya.
Namun ternyata kondisinya berbeda
BACA JUGA: Industri Musik Rugi Rp3 T per Tahun
Pasalnya, pemerintah daerah belum bisa melaksanakan tender sesuai pedoman itu karena dokumennya sendiri belum disiapkanBACA JUGA: Terbuka, Pasar Konstruksi Arab Saudi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hotel dan Restoran Tak Bayar Pajak
Redaktur : Tim Redaksi