Depdiknas Bakukan Pendidikan Dini

Kamis, 27 November 2008 – 02:50 WIB
BOGOR – Pemerintah mengakui bertahun-tahun telah mengabaikan pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD), terutama sektor nonformalPadahal, PAUD merupakan pilar utama yang menentukan masa depan bangsa

BACA JUGA: Guru Bantu Tak Kunjung Diangkat, Mendiknas Ancam Gugat Pemda

Karena itu, dalam waktu dekat Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) segera membakukan pendidikan PAUD menjadi program formal dalam sistem pendidikan Indonesia.

’’Ini upaya menebus kesalahan masa lalu, di mana selama puluhan tahun kita mengabaikan PAUD,’’ terang Mendiknas Bambang Sudibyo saat membuka Seminar dan Lokakarya Nasional PAUD di Institut Pertanian Bogor (IPB) International Convention Center kemarin.

Menurut Bambang, kecerdasan secara komprehensif meliputi kecerdasan otak kiri atau kecerdasan intelektual dan kecerdasan otak kanan atau kecerdasan spiritual, emosional, sosial, estetika, dan kinestika
’’Karena 80 persen potensi kecerdasan komprehensif anak dapat dipacu agar berkembang secara pesat dan optimal pada masa usia dini, sisanya 20 persen dikembangkan setelah usia 8–20 tahun,’’ ujarnya

BACA JUGA: Depdiknas Kucurkan Rp 646 M untuk Beasiswa



Meski PAUD menjadi level penting dalam proses pendidikan, Bambang menolak adanya pembelajaran yang memaksa anak-anak usia dini menerima pelajaran membaca, menulis, dan berhitung
Bagi dia, hal terpenting dalam PAUD adalah pemberian stimulan (rangsangan) kepada anak

BACA JUGA: Guru Besar ITB Tuding Kepala BMG Plagiat

Anak yang besar dan berkembang dalam lingkungan yang kaya stimulan, kecerdasan otaknya berkembang lebih sempurna.

Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) Depdiknas Hamid Muhammad mengatakan, untuk mewujudkan sistem PAUD yang baik, pemerintah bersama Bappenas dan sektor terkait mulai 2009 mengembangkan sistem PAUD yang holistik dan integratif’’Dalam sistem ini, semua jenis stimulan yang diperlukan untuk menumbuhkembangkan kecerdasan anak akan dipadukan dalam satu sistem layanan yang utuh,’’ tuturnya.

Di samping itu, untuk meningkatkan upaya pemerataan akses dan perluasan kesempatan mengikuti PAUD, Depdiknas memberi perhatian lebih besar kepada peserta didik PAUD dari keluarga kurang mampu’’Caranya, dengan memprioritaskan pendirian lembaga-lembaga PAUD di tingkat kecamatan, pedesaan, dan daerah terpencil,’’ terang Hamid

Data terbaru Depdiknas menyebutkan, dari 28,6 juta anak usia dini, hingga sekarang baru 50,9 persen yang terlayani PAUD, baik formal maupun nonformalTargetnya, pada akhir 2009 angka partisipasi kasar (APK) PAUD mencapai 53,9 persen(zul/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Gerakan Indonesia Hijau Lewat Film


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler