BACA JUGA: JK Tebar Pesona di Situ Gintung
"Kita coba lihat ada bakteri merugikan nggak
Bakteri yang perlu diwaspadai, kata dia, adalah e-coli, samonela, dan sinigil
BACA JUGA: Iklan Tak Musti Selalu jadi Dewa
Sebab, ketiga bakteri tersebut dapat mengganggu pencernaan warga korban bencana sehingga menimbulkan berbagai penyakit seperti diare dan koleraBiasanya, bakteri tersebut berkembang biak pada makanan kotor, minuman tak sehat, dan air lingkungan tercemar
BACA JUGA: RI Sudah Tak Berdaulat Lagi
Apalagi kondisi lingkungan di penampungan terbilang cukup becekKapan hasil pengujjiannya bisa diketahui?"Dua hari proses pengujiannyaKita ambil sampel makanan di empat titik, terutama dapur umum dan makanan siap saji," ujarnya
Hasil uji laboratorium tadi, menurut dia, bakal segera dilaporkan ke instansi terkaitJika terbukti positif ada bakteri berbahaya, maka makanan tersebut perlu segera diamankan dengan menindaklanjuti asal dibuatnya makanan tersebut"Kalau makanan siap saji, kita bakal cek lagi lokasi pembuatannya agar dipastikan upaya preventifnya," tuturnya
Tim uji klinis tersebut bekerja selama 12 hari di lokasi penampunganSetiap hari terdapat sembilan orang atau tiga tim yang menguji secara acak makanan, minuman, dan air lingkunganSelain mengumpulkan data klinis lingkungan, juga mengumpulkan data penunjang lainnyaUntuk itu dilakukan pemotretan lokasi pengambilan sampel
Sementara itu, Koordinator Posko Utama UMJ Rahmat Salam mengatakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga menguji kelayakan dan kesehatan makanan di empat dapur umum di posko pendukungHasilnya, BPOM menyatakan makanan layak dikonsumsi dan tidak mengandung penyakitRentang waktu tahannya makanan juga cukup lama"Jadi, pengungsi jangan khawatir," kata Rahmat
Selain itu, lanjut Rahmat, untuk menghindarkan penyebaran penyakit akibat banyaknya bangkai hewan, di sekitar lokasi bencana juga dilakukan pengasapan (fogging)Ini dilakukan untuk mensterilkan lokasi dari hama penyakit
Sayangnya, fogging pagi kemarin disambut hujan pada sore harinya"Kami berharap upaya fogging tidak sia-sia karena sorenya malah hujan," harap RahmatFogging dilakukan oleh 300 personel dari Dinas Kesehatan dan dokter kepolisian
Kegiatan lainnya yang berlangsung di lokasi bencana adalah pemulihan korban dari trauma berupa trauma counseling"Tadi pagi (kemarin, Red.) tim berjumlah 20 orang, terdiri atas dokter dan psikolog memberikan trauma counseling bagi para korbanSelain itu, Kak Seto (Seto Mulyadi, Red.) juga memberikan trauma counseling kepada anak-anak di kediamannya," jelas Rahmat
Ada pun logistik yang sudah meluber sampai halaman Fakultas Hukum UMJ juga akan dipindahkan"Untuk logistik berupa pakaian dan makanan kering akan dipindah ke gedung rektoratSelain karena sudah tidak mencukupi, gedung Fakultas Hukum juga mau dipakai kuliah," terangnyaRencananya, UMJ kembali menggelar kegiatan belajar mengajar pada Senin(6/4) depan(fel/rko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Afirmasi, Golkar Tak Konsisten
Redaktur : Tim Redaksi