JAKARTA --Pemerintah menerbitkan tafsir dan terjemahan Alquran versi baruKementerian Agama (Kemenag) menyatakan, terjemahan dan tafsir Al-Quran versi baru ini bukanlah versi negara, melainkan benar-benar produk pakar tafsir Al-Quran dengan pemerintah
BACA JUGA: Yakin Ibu-Ibu PKK Mampu
Produk ini adalah salah satu upaya untuk deradikalisasi makna ayat-ayat suci dalam Al-Quran."Ini (Al-Quran, Red) adaalah produk bersama dengan masyarakat," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag, Prof
Peluncuran resmi Al-Quran terjemahan dan tafsir versi baru ini telah dilakukan sejak tahun lalu
BACA JUGA: DPR Sinyalir Ada Skenario Tutup Kasus Century
Namun, proses sosialisasinya terus dilakukan hingga tahun ini untuk lebih memperkenalkannya kepada publik di Tanah AirBACA JUGA: Bentuk Tim Independen di Bawah Presiden!
Namun, dia meminta agar terjemahan dan tafsir versi baru ini tidak dikonotasikan sebagai produk dominasi negara dalam kegiatan beragama"Bahaya, karena nanti akan timbul resistensi," ujarnya.Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah di bidang tafsir itu mengatakan, resistensi sudah muncul dari beberapa organisasi masyarakatPadahal, menurut dia, penyusunan versi baru ini dilakukan Kemenag untuk memberi pemahaman atas arti ayat-ayat Al-Quran"Karena ada juga terjemahan harafiah Al-Quran yang berpotensi untuk mengajak orang beraliran Islam keras," kata dia.
Nasaruddin mengatakan, potensi itu ada karena sedikitnya kosa kata dalam Bahasa Indonesia yang bisa mewakil terjemahan AL-Quran yang sebenarnya memiliki makna luas"Misalnya, kata "cinta" dalam Bahasa Indonesia hanya satu, padahal dalam Al-Quran ada empat belas kata yang menyatakan "cinta" dalam berbagai tingkatanBetapa luar biasanya Al-Quran," tuturnya
Salah satu ayat Al-Quran yang dicontohkan Nasaruddin adalah Surat Al-Baqarah ayat 191 yang menyebutkan "Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka ..."Menurut dia, ayat tersebut berpotensi disalahpahami oleh sebagian umat muslimKarena itu, dalam terjemahan Al-Quran versi baru pemerintah menyusun kata yang lebih moderat namun memiliki makna yang sama"Selain dengan meluncurkan terjemahan dan tafsir Al-Quran versi baru, Kemenag juga melakukan upaya deradikalisasi lain, yaitu pembinaan pengurus masjid oleh 95 ribu penyuluh agama hingga ke pedesaan," pungkas dia(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Pilih Pilkada Langsung, Mendagri Masih Berwacana
Redaktur : Tim Redaksi