Deretan Pernyataan Ferdinand Hutahaean yang Menohok, Nomor 2 Minta Wapres Gabung FPI

Selasa, 11 Januari 2022 – 21:22 WIB
Twit Ferdinand Hutahaean yang dianggap sebagai penistaan agama menjadikan tagar #TangkapFerdinand trending di Twitter, Rabu (5/1). Ilustrasi Foto/dok: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean telah menjadi tersangka kasus ujaran kebencian berbau SARA.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan Ferdinand Hutahaean menjadi tersangka setelah penyidik memeriksanya sebagai terlapor dan sejumlah saksi hingga ahli.

BACA JUGA: Mabes Polri Mempersilakan Ferdinand Hutahaean Mengajukan Praperadilan

Dia diperiksa selama sebelas jam lamanya pada Senin (10/1). 

"Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 17 saksi dan 21 ahli, termasuk saksi terlapor saudara FH, penyidik Dittipidsiber telah mendapatkan dua alat bukti sesuai dengan Pasal 184 KUHAP sehingga menaikkan status saudara FH dari saksi menjadi tersangka," ujar Ramadhan kepada wartawan, Senin (11/1) malam.

BACA JUGA: Ronny Ungkap Kondisi Keluarga Ferdinand Hutahaean, Aduh

Eks politikus Partai Demokrat itu memang sosok yang kerap mengundang kontroversi melalui pernyataan-pernyataannya di media sosial.

Dalam menanggapi berbagai isu, Ferdinand kerap melontarkan pendapat atau opini yang menohok.

BACA JUGA: Kuasa Hukum Ferdinand Hutahaean Ungkap Kondisi Kesehatan Kliennya

Berikut deretan pernyataan Ferdinand yang menohok dan mengundang kontroversi:

 

1. Ferdinand Sebut Pemprov DKI Bodoh karena Gagal Soal Program Sumur Resapan

Ferdinand menyatakan dirinya harus tega menyebutkan Pemprov DKI Jakarta yang dipimpin oleh Anies Baswedan ini bodoh.

"Ini kebodohannya, pertama mereka tidak paham tidak mengetahui bagaimana kondisi tanah di Jakarta," kata Ferdinand kepada JPNN.com, Selasa (30/11).

Ferdinand mengatakan sumur resapan yang dibuat oleh Pemprov DKI Jakarta dengan kedalam 2-3 meter itu tidak akan bisa meresap air.

"Itu hanya akan menampung air, karena kondisi tanah Jakarta itu sudah jenuh dan mengeras. Jadi, kepadatan tanah di Jakarta itu sudah sulit untuk meresap," ujar Ferdinand.

 

2. Minta Kiai Ma'ruf Mundur dan Bergabung dengan FPI

Ferdinand pernah terang-terangan meminta KH Ma'ruf Amin mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden dan bergabung dengan Front Pembela Islam (FPI). 

Permintaan itu disampaikan Ferdinand dalam unggahan lewat akunnya di Twitter pada 21 November 2020 lalu, merespons pernyataan Jubir Wapres Masduki Baidlowi yang menyebut Wapres Ma'ruf Amin tak masalah bertemu dengan Habib Rizieq.

"Dan kami pun sebetulnya tak masalah dan tak keberatan kalau Pak Ma'ruf mau mundur dari kursi wapres dan bergabung dengan FPI. Kami ikhlas pak..! Biar kursi wapres diisi yang bisa kerja..! Maaf ya..!" tulis Ferdinand.

 

3. Diduga Sebut Jusuf Kalla "si Caplin"

Putri mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Muswira Kalla pernah melaporkan Ferdinand ke Bareskrim Polri atas dugaan kasus pencemaran nama baik.

Ira dalam laporannya melampirkan bukti berupa tangkapan layar unggahan Ferdinand dan Rudi di Twitter, YouTube dan Facebook yang dianggap bernuansa fitnah. 

Adapun ujaran Ferdinand yang dipersoalkan ialah twit di Twitter, yakni "Hebat juga si caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sudah dipanasi lebih awal. Tampaknya presiden akan sangat disibukkan oleh kegaduhan rekayasa caplin demi anak emasnya si asu pemilik bus edan".

 

4. Cuitan "Allahmu Lemah, Allahku Luar Biasa"

Ferdinand pernah membuat twit yang menimbulkan tagar #TangkapFerdinand dan trending di Twitter pada Rabu (5/1). 

Twit itu diunggahannya pada Selasa (4/1), Ferdinand menuliskan kalimat begini:

"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela".

Namun, twit pada akun @FerdinandHaean3 itu telah dihapus oleh Ferdinand.

Twit tersebut yang mengantarkan Ferdinand menjadi tersangka kasus ujaran kebencian berbau SARA dan kini sudah ditahan. (cr1/jpnn)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Natalia
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler