Derita Batin Suami Pendiam akibat Istri Kebanyakan Permintaan

Minggu, 20 September 2020 – 08:08 WIB
Ilustrasi: Fajar Krisna/Radar Surabaya

jpnn.com - Biduk rumah tangga Donwori dengan Karin -bukan nama sebenarnya- terlihat normal dan baik-baik saja. Namun, di balik itu ada bara di dalamnya.

Donwori (32) sudah berumah tangga dengan Karin (30) selama enam tahun belakangan ini. Pasangan suami istri itu telah dikaruniai dua momongan.

BACA JUGA: Istri Cantik Jago di Ranjang, Ternyata Menyimpang

Menurut Donwori, rumah tangganya tampak baik-baik saja jika dilihat dari luar. “Di dalam, ya hancur lebur,” kata Donwori yang sedang dalam proses cerai di Pengadilan Agama Kelas IA Surabaya.

Donwori mengaku sebagai pria introver. Dia tak bisa bersikap terbuka kepada siapa pun, termasuk di hadapan istri sendiri.

BACA JUGA: Gara-gara Istri Selalu Iri pada Tetangga

Akibatnya, Donwori memilih menyimpan unek-uneknya. Namun, tentu itu semua ada batasnya.

“Karena sudah gak sanggup lagi, ya begini ini jadinya,” sambungnya.

BACA JUGA: Sebelum Menikah Sudah Tak Perawan, saat Bulan Madu Baru Ketahuan

Donwori lantas menceritakan tabiat istrinya. Menurutnya, Karin adalah istri yang selalu menuntut.

Masalahnya, Donwori tak mampu menuruti semua permintaan Karin. “Lha kalau saya bisa, ya saya turuti. Siapa sih yang enggak ingin istri bahagia?” ucapnya.

Menurut Donwori, permintaan Karin kadang tak masuk akal. “Kalau tuntutannya sudah enggak masuk akal, lama-lama saya ya angkat tangan,” katanya.

Donwori lantas mencontohkan permintaan Karin soal jalan-jalan ke luar negeri minimal setahun sekali. Sementara Donwori secara keuangan tentu tak sanggup memenuhi permintaan seperti itu.

“Saya mampunya maksimal ke Bali. Itu pun saya harus ngempet pengeluaran,” ujarnya.

Namun, Karin tak mau tahu. Sekali pengin belanja, maunya langsung ke Singapura.

Kalau Donwori tak menuruti permintaan itu, Karin langsung mengambek dan pulang ke orang tuanya. Tentu saja Donwori harus pintar berhemat karena dia tak hanya menghidupi rumah tangganya.

Donwori juga punya beban menghidupi orang tua Karin. Adik Karin pun jadi tanggungan Donwori.

“Saya sebagai kepala rumah tangga sudah berusaha untuk mencukupi kebutuhan (ekonomi, red) keluarganya dan keluarga kami sendiri, tetapi yang ada dia (Karin, red) malah tidak ada syukurnya,” kata Donwori.

Semula Donwori masih bisa bersabar sembari meminta istrinya mengerem keinginan belanja dan jalan-jalan. Namun, Karin tetap tak mau mengerti.

Setelah bertahun-tahun memendam unek-unek, Donwori tak sanggup menahannya lagi. Menurutnya, Karin makin tak tahu diri.

“Sudah saya turuti, kok masih saja tidak ada puasnya. Enggak ngerti saya banting tulang pagi sampai sore demi dia, agar tercukupi. Eh kok malah tambah ngelamak,” ungkapnya.

Walakhir, Donwori mendaftarkan gugatan cerai. Dia tak sanggup lagi hidup dengan istri dengan tabiat seperti itu.

“Kalau begitu terus, yang ada saya jadi semakin remek. Sudah capek saya dituntut harus begini dan begitu,” tandasnya.(Radar Surabaya)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler