Desa Tumbang Torung Berduka, 6 Warga Tewas

Sabtu, 30 Oktober 2021 – 10:23 WIB
Enam warga tewas tertimbun di lubang tambang emas tradisional. Foto: dok radar sampit

jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Suasana duka menyelimuti Desa Tumbang Torung, Kecamatan Bukit Santuai, Kotawaringin Timur (Kotim). Lubang tambang emas tradisional memakan korban jiwa.

Ada enam penambang dilaporkan tewas tertimbun longsoran tanah saat bekerja di lubang tambang dengan kedalaman sekitar delapan meter, Kamis.

BACA JUGA: Kabar Duka, Orang Kepercayaan SBY, Sudi Silalahi Meninggal Dunia

Informasi lain menyebutkan sebelum tanah longsor, mereka tengah bekerja di kedalaman sekitar 3-4 meter dari permukaan tanah.

Aparat terkait pun sampai saat ini masih menelusuri petaka tersebut.

BACA JUGA: Kapolres Sebut Cara Wahyu Membunuh Y Sangat Sadis

”Kronologi kejadian secara jelas belum diketahui. Informasi sementara, warga ini bekerja mendulang emas. Lokasinya jaraknya sekitar 1,5 jam dari Desa Tumbang Penyahuan. Semua korban sudah ditemukan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Rihel.

Sementara itu, Sekretaris Camat Bukit Santuai Situk Rustian mengatakan pihaknya mengetahui kejadian itu setelah keluarga korban melapor ke kecamatan.

BACA JUGA: Banyak Orang Beli Sampo Saset di Warung Ini, Setelah Diperiksa, Ternyata!

Ada sebelas penambang di lokasi. Tujuh orang berada di lubang tambang saat tanah longsor, tetapi hanya satu yang selamat, diduga berada di kedalaman tak jauh dari permukaan.

”Lima pekerja tambang lainnya selamat karena saat itu sedang beristirahat dan makan,” ujarnya.

Menurut Situk, lubang tambang tersebut tak terlalu besar. Saat mesin peralatan tambang dalam kondisi hidup, tanah tiba-tiba ambles.

”Korban di dalam lubang sulit menyelamatkan diri naik ke atas saat tanah ambles,” imbuh dia.

"Kejadiannya jam 12 siang. Karena evakuasi penggalian tanah dilakukan manual, korban terlalu lama tertimbun dan saat berhasil dievakuasi sudah meninggal dunia,” tambah Situk.

Proses evakuasi korban berlangsung sekitar dua jam.

Situk mengaku belum mengetahui pemilik lahan di area tersebut, yang pasti ini bukan milik perusahaan.

"Lahan itu milik warga setempat yang mendulang emas di lokasi itu,” pungkas Situk. (ang/hgn/sir/ign/radarsampit)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SP Layani Pelanggannya di Kamar, Keluarga di Dalam Rumah tidak Ada yang Tahu


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler