Desain Gedung Baru DPR Pernah Dibuang ke Sampah

Oleh DPR Periode Sebelumnya

Sabtu, 02 April 2011 – 12:12 WIB

JAKARTA - Desain proyek pembangunan gedung baru DPR yang memicu kontroversi belakangan ini, ternyata pernah ditolak dewan periode sebelumnyaMantan Ketua tim penataan dan peningkatan kinerja DPR Darul Siska menyatakan, dewan periode lalu tidak pernah menyetujui desain gedung baru DPR yang saat ini telah ditetapkan.
 
Mantan anggota DPR dari Partai Golkar itu mengungkapkan, kalau desain itu memang pernah muncul

BACA JUGA: Dengar Mau Dipanggil SBY, PKS Gelar Rakor

"Dulu desain gedung itu pernah disampaikan ke kami
Tapi untuk apa, dibuang ke sampah saja," kata Darul saat dihubungi wartawan Jawa Pos, Jumat (1/4).
 
Menurut Darul, dibentuknya tim penataan dan peningkatan kinerja DPR saat itu, tidak hanya berbicara masalah gedung

BACA JUGA: Ical Minta Gedung Baru DPR Lebih Sederhana

DPR RI ketika itu berpandangan, dalam peningkatan kinerja, aspek pembangunan fisik hanyalah salah satu pintu alternatif
"Ada rumusan peningkatan kinerja lain," ujarnya.
 
Desain gedung, ujar Darul, ketika itu belum dipikirkan oleh tim

BACA JUGA: Soal Pembangunan Gedung DPR, Demokrat Melunak

Dalam hal fisik, tim penataan dan peningkatan kinerja DPR memikirkan desain seluruh kompleks nusantara"Jadi kalau bangun fisik, harus ada filosofinyaBangunan itu nantinya harus bisa digunakan untuk 50-100 tahun kedepan, tidak hanya sesaat," jelasnya.
 
Karena itulah, desain gedung yang kabarnya disodorkan oleh salah satu BUMN itu langsung ditolakTim penataan dan peningkatan kinerja DPR saat itu memutuskan menggelar sayembara penataan kompleks nusantara"TOR yang kami buat pun melibatkan seluruh stake holder," kata dia.
 
Keputusan menyelenggarakan sayembara, adalah keputusan terakhir tim penataan dan peningkatan kinerja DPRDarul menyatakan, sayembara saat itu belum sempat dilaksanakan, karena masa tugas anggota dewan berakhir"Waktu itu mau menunjuk IAI (Ikatan Arsitektur Indonesia) namun belum sempat terlaksana," lanjutnya.
 
Saat ditanya apakah desain gedung yang ditetapkan DPR saat ini merupakan pelanggaran, Darul memilih berpendapat lain"Saya tidak menyatakan melanggar, tapi desain yang sekarang itu sudah pernah kami tolak," tandasnya, kembali.
 
Saat ini, kelanjutan proyek pembangunan gedung dewan dengan nilai Rp 1,1 triliun lebih itu kembali mengambangHal itu menyusul penolakan sejumlah fraksi ataupun permintaan untuk sekedar merevisi ulang anggaran dan desain yang adaKepastiannya, baru akan diputuskan setelah ada rapat konsultasi antara pimpinan DPR, pimpinan fraksi, dan badan urusan rumah tangga.

Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan, berbagai kemungkinan bisa terjadi dalam rapat tersebutSemuanya tergantung evaluasi dari fraksi-fraksi"Batal saja bisa kok, apapun keputusannya ya terserah, sejak awal saya ini kan hanya juru bicara," ujar Marzuki, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin.
 
Dia menyatakan, dalam forum tersebut pihaknya akan membuka ruang selebar-lebarnya untuk proses diskusi, bahkan debat"Nanti kami dengarkanPimpinan DPR mendengarkan, mengarahkan, tapi tidak boleh mengintervensi, ya kan" katanyaDia juga menegaskan, sebagai pimpinan dewan, siap melaksanakan keputusan apapun yang akan tercapai nantinya.
 
Tanda-tanda bakal ada minimal peninjauan ulang terhadap proyek gedung baru, hingga saat ini, semakin nyataFraksi Partai Demokrat dan Fraksi Partai Golkar yang awalnya mendukung juga sudah mulai mengendur(bay/dyn/fal/pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Intel Sempat Lapor Situasi Bakal Panas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler