Kedatangan mereka tersebut untuk mendesak DPR RI khususnya komisi V segera membentuk Pansus untuk menyelidiki pengadaan pembangunan proyek Bandara Medan Baru di Kualamu, Sumatera Utara (Sumut) yang dibaiayai APBN, karena pembanguan tersebut diduga adanya indikasi praktek korupsi.
Pada awalnya mahasiswa tersebut diizinkan untuk mengikuti Rapat Kerja (Raker) oleh petugas, namun setelah rapat berlangsung mahasiswa diusir keluar dari ruang rapat, karena mereka membentangkan kertas karton yang bertuliskan penolakan penambahan anggaran untuk pembangunan bandara tersebut.
Sebagaimana yang dikemukan di dalam pers realisnya, bahwa proyek tersebut saat ini sudah menghabiskan anggaran sekitar 5,9 triliun, jumlah ini lebih dari dua kali lipat dari anggaran semula yakni Rp2,1 triliun dari APBNDitambah lagi saat ini Kementerian terkait yakni Perhubungan mengusulkan kembali Rp2 triliun ke dalam APBN-P
BACA JUGA: 46 Temuan BPK Terindikasi Pidana
Sementara proyeknya sampai saat ini belum kunjung selesai dari target awal yakni selesai pada tahun 2009 lalu.‘’ Atas dasar itu kami meminta DPR RI khususnya komisi V segera membntuk Pansus untuk proyek yang menghabiskan triliun rupiah tersebut guna menyelidiki secara menyeluruh dan mengungkap permasalahan yang terjadi selama proses perencanaan hingga pembangunan Bandara Medan Baru yang terindikasi merugikan keuangan Negara trliunan, sehingga perlu dilakuka audit,’’ demikian ungkap Korlop Jampang Faiz J Mahes.
Jamping meminta kepada DPR RI khususnya komisi V dan Badan Anggaran (Banggar) untuk tidak menyetujui permintaan tambahan anggaran Rp2 triliun pada APBN-P 2010 yang diajukan Kemnterian Perhubungan untuk menyelesaikan proyek pembangunan Bandara Medan Baru, Kualamu
BACA JUGA: PDB 2014 Dipatok Rp 10 Ribu Triliun
BACA JUGA: Fadel Tawarkan Paket Wirausaha
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antasari Masih Optimis Bebas
Redaktur : Auri Jaya