Desak Freeport Ikut Berkabung

Jenazah Kwalik Ditutupi Bintang Kejora

Minggu, 20 Desember 2009 – 07:24 WIB

TIMIKA - Penyerahan jenazah Kelly Kwalik kepada pihak keluarga dilakukan dengan serangkaian seremoni resmiHanya saja, di tengah suasana tenang lantaran berkabung, tiba-tiba muncul keributan

BACA JUGA: 1 Tewas, 1 Luka Tembak di Punggung

Kericuhan dipicu pernyataan Direktur Lembaga Masyarakat Adat Amungme (Lemasa) Kabupaten Mimika, Nerius Katageme, yang mengatakan bagi warga yang ingin penyampaian aspirasi tidak perlu semuanya berbicara, namun bisa secara tertulis


Mendengar pernyataan Nerius tersebut, massa yang semula tenang, menjadi marah

BACA JUGA: Sambas-Madura Sepakat Lupakan Konflik 99

Akibatnya, massa melakukan pelemparan dengan batu dan botol air mineral ke arah Nerius
Tenda-tenda tempat masyarakat berteduh pun sebagian dirusak

BACA JUGA: Bukan Teroris, Tapi Sarang Koruptor

Massa juga melempar batu ke arah petugas keamanan yang semula siaga mengawal jalannya perkabungan jenasah

Karena dilempari batu, petugas keamanan sempat terpukul mundurKeadaan tidak berlangsung lama, karena aparat mengeluarkan tembakan peringatan ke atas untuk menghalauSuasana mulai mereda dan masyarakat menjadi tenang

Namun akibat aksi pelemparan oleh massa, anggota Dalmas Polres Mimika, Bripda N P Purba, terkena lemparan batu pada rusuk kiriKorban langsung dilarikan ke RSMM untuk mendapatkan pertolongan

Sebuah mobil Toyota Xenia warna hijau metalik dengan nomor polisi DS 1521 MC juga jadi sasaran lemparan batu hingga kaca samping kanan pecahDemikian juga sebagian kaca-kaca jendela di Kantor DPRD Mimika juga pecah.

Buntut rusuh tersebut, membuat tokoh masyarakat Markus Timang menyampaikan aspirasinya agar jenazah Kelly Kwalik tidak dimakamkan dulu, sebelum pimpinan PT Freeport Indonesia (PTFI), Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) hadir dalam acara berkabung tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Wilayah 6 yang merupakan Staff Khusus Dewan Adat Papua (DAP) Dominikus Sorabut, dalam jumpa pers di Rumah Makan Nyiur Melambai, Timika, Sabtu (19/12) malam, mengatakan keadaan ricuh yang terjadi saat persemayaman sementara jenasah Kelly Kwalik di kantor DPRD kemarin, merupakan reaksi spontanitas dari masyarakat gunung

“Situasi tadi itu bagian dari reaksi dari spontanitas dari masyarakat, yang aspirasinya tidak tersalurkanNah disini bukan kesalahan fatal, tetapi sudah biasaKarena aspirasi masyarakat yang tidak direspon oleh pimpinan, dalam hal ini Ketua Lemasa Nerius KatagameDimana pimpinan Lemasa ini tidak bisa mengakomodir keinginan masyarakat, dan terjadi kesalahpahamanSehingga terjadi diskonfrontasi, antara masyarakat dengan pimpinan,” jelas Dominikus

Dijelaskan Dominikus, kondisi keamanan sudah stabil dan proses pemakaman Kelly Kwalik akan berjalan dengan baik“Kami tidak menginginkan ada provokasi yang lain untuk mengacaukan aspirasi dari masyarakatMaka apabila ada provokasi masuk kedalam, maka keadaannya akan lain, dan dampak yang ditimbulkan juga akan bertambah besarSehingga masyarakat akan menjadi korban dari kegiatan ini, karena akan diwarnai dengan isu kriminal, yang tidak begitu mendasar,” jelasnya

Diungkapkan pula, itu merupakan reaksi dari masyarakat untuk menghormati sosok kepemimpinan Kelly Kwalik dalam perjuangan rakyat PapuaDitegaskan, proses pemakaman Kelly Kwalik segera dilakukan“Kita sudah melakukan kordinasi dengan beberapa pimpinan dan tokoh masyakaratNamun pada intinya keadaan sudah membaik, dan keinginan untuk segera memakamkan Kelly Kwalik ini bukan kehendak dari masyarakat yang ada di Timika, namun semua masyarakat yang ada di PapuaDan untuk lokasi (pemakaman) masih dilakukan koordinasi lagi dengan beberapa pihak,” kata Dominikus

Menanggapi kerusuhan itu, Kapolres Mimika AKBP Moch Sagi kepada Radar Timika, Sabtu (19/12) mengatakan, situasi yang terjadi diluar dugaan“Itu karena selisih paham,” tutur Kapolres Moch SagiNamun ratusan massa yang masih terkonsentrasi di DPRD berhasil ditenangkanKemudian situasi kembali aman dan warga secara khusuk menyatakan belasungkawanya terhadap jenazah Kelly Kwalik, tokoh yang diinspirasikan sebagai pembela hak-hak dasar orang Papua.

Kapolres juga mengatakan, pihaknya tetap menjaga serta mengawal dan mengamankan situasi agar tetap kondusif selama prosesi persemayaman hingga rencana pemakaman jenazah yang masih dibicarakan

Sebelumnya, pengembalian jenazah kepada pihak keluarga ini dilakukan setelah tercapai kesepakatan antara keluarga, DPRD Mimika dan KepolisianPenyerahan jenazah dilakukan oleh Direskrim Polda Papua Kombes Petrus Waine, SIK kepada Ketua Sementara DPRD Kabupaten Mimika Trifena Tinal, BSc

Penyerahan jenazah Panglima Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Wilayah Kabupaten Mimika tersebut disaksikan warga dan sejumlah anggota dewan, antara lain Karel Gwijangge, Anastasia Tekege, Wihelmus Pigai, Agustinus Anggaibak, dan Elminus B Mom.

Setelah itu, oleh Ketua DPRD Trifena jenazah diserahkan kepada keluargaKemudian peti diusung pihak keluarga untuk diletakkan di teras depan Kantor DPRD Kabupaten Mimika, Papua, dengan ditutup Bendera Bintang KejoraJenasah Kelly Kwalik dijaga oleh Satuan Tugas (Satgas) Dewan Adat Papua (DAP).

Selanjutnya dilakukan penandatangan berita acara penerimaan jenazah oleh Ketua Sementara DPRD Trifena M Tinal, pihak DAP dan perwakilan keluarga.

Jenazah Kelly Kwalik sendiri sebelumnya disemayamkan di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) sejak Jumat (18/12) siang setelah dibawa pulang dari JayapuraJenazah Kelly Kwalik dibawa dari RSMM dengan mobil ambulance yang dikawal ketat Brimob Detasemen B Papua, Densus 88 dan Satlantas Polres Mimika

Hans Magal, tokoh masyarakat Mimika yang dipercaya sebagai panitia pengurus jenazah Kelly Kwalik dalam arahannya kepada masyarakat simpatisan Kelly Kwalik menjelaskan bahwa jenazah sudah diserahkan dan diterima oleh pihak keluarga.

“Yaitu kita semua masyarakat PapuaUntuk itu, kepada semua masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketenangan selama kita berdukaDan kami menghimbau kepada masyarakat Papua untuk tidak ada kegiatan dan aktifitas lain, selain yang dipimpin oleh panitia, dan diatur oleh Dewan Adat Papua (DAP),” jelas Hans Magal.

Tempat pemakaman jenazah masih perlu dibicarakan oleh warga yang sudah selama empat hari menginap di Kantor DPRD untuk dicapai satu keputusanSekitar pukul 15.54 WIT, jumlah massa yang datang ke DPRD bertambah banyakKurang lebih semuanya mencapai 500-an orang

Ketua Sementara DPRD Mimika Trifena Tinal dalam sambutannya mengatakan dewan berterimakasih kepada masyarakat, karena selama di Kantor DPRD Kabupaten Mimika, telah menjaga keamananDan sesuai dengan kesepakatan, kata Trifena, dewan telah memfasilitasi pengembalian jenazah dari Jayapura ke Timika.

Hal senada disampaikan anggota DPRD Karel GwijanggeDia juga menyampaikan terimakasih kepada masyarakat karena sejak 16-19 Desember 2009 tetap menjaga situasi tenangKata Karel, untuk pemakaman Kelly Kwalik akan diatur dan ditentukan oleh panitiaPihak keamanan (kepolisian) diminta memfasilitasi transportasi selama pemakaman.(eng/ckr/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... HMI Dukung Pansus Skandal Century


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler