Mereka mendesak Kemenhub mengusut tuntas dugaan penyelewengan terhadap proses tender pembangunan sarana dan prasarana publik di dua bandara yaitu Bandara Sumarorong, Mamasa (Sulawesi Barat) dan Bandara Supadio, Pontianak (Kalimantan Barat)“Dugaan penyelewengan, proses lelang yang telah selesai dilakukan justru memenangkan perusahaan pelaksana yang menawarkan proyek dengan dana yang jauh lebih besar sehingga berpotensi terjadi pemborosan,” Ketua Umum Presidium Nasional Kapak, Laode Kamaluddin.
Dikatakanya, untuk Bandara Sumarorong, terjadi potensi pemborosan sebesar Rp 13,3 miliar yaitu pemenang lelang PT Hutama Karya dengan penawaran 93,3 persen lebih besar dari HPS (harga perkiraan sendiri) penawar terendah 64,44 persen PT Telaga Mega Buana.
"Sedangkan untuk proyek Bandara Supadio, diduga terjadi pemborosan Rp 1,9 miliar
BACA JUGA: Ahli Forensik Beber Kejanggalan Jenazah Nasrudin di KY
Karena PT Istakan Karya sebagai pemenang menawar 77,41 persen dari HPS terendah sebesar 70 persen dari PT Yasa Patria Perkasa," ujarnyaBACA JUGA: SBY Perintahkan Muhaimin Tuntaskan Evaluasi Pengiriman TKI
BACA JUGA: Ransel Wartawan Dilarang Masuk Istana
(kyd/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... RI - Tiongkok Gelar Pameran Budaya Bersama
Redaktur : Tim Redaksi