jpnn.com - JAKARTA - Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Toto Izzul Fatah menilai desakan kepada Harry Tanoesoedibjo (HT) yang meminta mundur sebagai ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai (Bappilu) Hanura sebagai tindakan yang mengada-ada. Alasanya, kontribusi HT di Hanura selama ini cukup besar.
"Pendongkelan itu sangat dicari-cari, tidak relevan dan sangat tidak masuk di akal,” kata Toto saat dihubungi, Selasa, 6/5).
BACA JUGA: Golkar Diminta Tak Merapat ke Prabowo
Desakan mundur kepada HT muncul ke permukaan. Pemicunya adalah peroleh suara Hanura jauh dari harapan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April 2014 lalu. Ketua DPP Hanura, Yuddy Chrisnandi meminta HT bertanggungjawab.
Menurut Toto, salah satu peran HT kepada Partai Hanura selama ini adalah biaya iklan kampanye. "Iklan kampanye yang dilakukan secara masif dan menghidupkan mesin partai lebih banyak berasal dari kantong pribadi HT dibanding yang berasal dari kas partai,” katanya.
BACA JUGA: Belum Ada Capres Peduli Sektor Kebudayaan
Walaupun memang, kata Toto kemasan iklan partai yang dibuat tim HT sepertinya kurang mengena di hati masyarakat. “Tapi ini jangan dijadikan alasan untuk mendongkel HT,” kata dia.
Naiknya suara Partai Hanura hingga lebih 5 persen merupakan prestasi sendiri, bila dibandingkan dengan partai baru lain seperti, Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
BACA JUGA: PBB Ragukan Legitimasi Hasil Pileg
Toto mencoba membandingkan antara peran HT dan Yuddy di Partai Hanura. “Kalau dari segi popularitas individu, HT jauh mengungguli Yuddy. Apalagi bila dibandingkan masalah finansial pasti kalah jauh,” kata dia.
Dengan banyaknya uang yang dimilik HT, kata Toto, sedikit banyak menyumbang bagi elektabilitas partai. “Jadi jangan diremehkan peran dia di partai,” ujarnya.
Dia juga heran dengan langkah yang dilakukan Yuddy yang ingin mendongkel jabatan HT. “Saya nggak tahu maksud tersebunyi dari niat Yuddy. Tapi yang pasti tidak jauh-jauh soal itu,” kata Toto yang enggan menjelaskan lebih jauh.
Untuk itu, dia menyarankan kepada Yuddy untuk tidak melakukan gerakan pendongkelan kepada HT karena yang rugi adalah Partai Hanura. “Bila HT betul-betul pergi dari Hanura, saya khawatir partai ini malah akan semakin terpuruk,” ucapnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi Korupsi Sebut Bendum PDIP Punya Tanah di Hambalang
Redaktur : Tim Redaksi