PBB Ragukan Legitimasi Hasil Pileg

Selasa, 06 Mei 2014 – 22:44 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban menilai hasil pemilu legislatif (pileg) 9 April lalu miskin legitimasi. Sebab, pemilu itu  jauh dari prinsip-prinsip kejujuran dan berkeadilan karena massifnya pelanggaran yang dilakukan oleh seluruh partai politik peserta pemilu.

"Kalau proses pemilu rusak dan buruk, pasti hasilnya jelek. Legitimasi kekuasaan yang diharapkan tidak akan pernah didapat," kata Kaban di Jakarta, Selasa (6/5).

BACA JUGA: Saksi Korupsi Sebut Bendum PDIP Punya Tanah di Hambalang

Menurutnya, perlahan tapi pasti berbagai kecurangan dalam pileg 2014 semakin terkuak. Di internal Komisi Pemilihan Umum (KPU),  lanjutnya, proses rekapitulasi suara juga bermasalah.

"Faktanya, dilangsungkan rekapitulasi ulang sehingga pengumuman hasil pileg ditunda menjadi tanggal 9 Mei. Itu pun terjadi kecurangan," tegasnya.

BACA JUGA: Sarankan SBY Siapkan Dekrit Perpanjangan Masa Tugas Presiden

Lebih lanjut Kaban mengungkap hasil rekapitulasi suara pileg di Lampung yang sangat janggal. Sebab, hasil suara yang terekap melebihi jumlah nama dalam daftar pemilih tetap (DPT). “Bagaimana menyelesaikan ini? Mungkin yang nyoblos jin," tegas mantan Menteri Kehutanan itu.

Sementara menyinggung arah koalisi, Kaban mengatakan bahwa partainya masih belum membuat keputusan. Sebab, peta politik masih bisa berubah.

BACA JUGA: Dukung Prabowo, Mahasiswa UBK Keberatan Dicatut Capres Lain

Kaban bahkan menegaskan partainya tak tertarik untuk ikut mengusung Joko Widodo alias Jokowi yang diusung PDIP sebagai calon presiden. Sebab, elektabilitas Jokowi cenderung turun.

“Iya kalau Jokowi tetap dicapreskan PDI-P di tengah turunnya elektabilitas Jokowi. Kalau PDI-P mengusung capres yang punya kepemimpinan, saat itu PBB berkoalisi dengan capres yang punya leadership itu," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SDA tak Tahu Penyelenggaraan Haji jadi Lahan Bisnis Anggota DPR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler