jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond J Mahesa mengatakan pangkal semua kerusuhan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) hanya satu yakni kelebihan kapasitas. Parahnya lagi, masalah ini sebenarnya bukan cerita baru.
"Soal overcapacity di Lapas bukan sesuatu hal yang baru. Dari periode sebelum SBY jadi presiden sudah terjadi. Era SBY tambah parah. Tapi sekarang makin parah lagi," kata Desmond, menyikapi kerusuhan Lapas Gorontalo, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (1/6).
BACA JUGA: Besok, Yuddy Blusukan ke Tanjung Pinang dan Batam
Selain dipicu oleh kelebihan kapasitas lanjutnya, kondisi Lapas semakin parah karena para sipir menjadikan ruang Lapas sebagai lokasi dagangan. "Sipir bikin lapak-lapak gitu dan disewakan kepada terpidana untuk tidur," tegasnya.
Selain menyewakan lapak, juga terjadi perdagangan narkotika oleh bandar di, dan dari dalam Lapas. "Jadi sudah segala macam ada di Lapas," ujar politikus Partai Gerindra ini.
BACA JUGA: Servicescape, Komponen Penting Strateri Pemasaran Jasa yang Sering Dilupakan
Masalah tersebut kata anggota DPR dari daerah pemilihan Provinsi Banten II ini, tidak akan pernah bisa diselesaikan hanya dengan penambahan anggaran.
"Buktinya, pada saat Patrialis Akbar jadi Menkumham, DPR tambah anggarannya Rp 1 triliun berlanjut terus ke zaman Amir Sjamsuddin jadi Menkumham. Kerusuhan di Lapas jalan terus," pungkasya.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Kemenkominfo Siap Blokir Aplikasi Uber dan Grab, tapi..
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan Mendagri tentang Pentingnya Peringatan Hari Lahir Pancasila
Redaktur : Tim Redaksi