jpnn.com - jpnn.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa mempertanyakan peran Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan pihak Kepolisian yang menjaga kediaman Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut dia, seharusnya ada informasi bahwa kediaman tersebut akan 'digeruduk' sejumlah mahasiswa.
BACA JUGA: Pencopotan Dirut Pertamina Diduga Libatkan Mafia Migas
"Yang jadi persoalan hari ini apakah memang peristiwa tersebut aparatur memang nggak ada di tempat?,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2).
Karenanya, perlu ada penjelasan lebih lanjut dari pemerintah termasuk aparat keamanan apakah ini karena kelalaian atau memang sengaja dibiarkan. Sebab jika tidak, hal ini akan menjadi bola liar dimana menimbulkan dugaan-dugaan yang tak pasti.
BACA JUGA: Mantan Anak Buah SBY Dituntut 7 Tahun Bui
"Kalau kelalaian kita tidak tahu prosesnya. Susah kita bicara kelalaian karena kita tidak mengerti apakah ini lalai atau disengaja atau apa. Akhirnya menerka-nerka, kan salah," tutur politikus Partai Gerindra itu.
Artinya, menurut Desmond, peristiwa ini perlu diusut lebih lanjut. “Harusnya (diusut). Dalam rangka kepentingan nasional kita menjaga kewibawaan, menjaga marwah negara, ini harus dilakukan tindakan yang memperjelas itu,” tegas dia.
BACA JUGA: DPR Kritik Mendag Tentang Kebijakan Impor Gula Mentah
Sementara Desmond mengatakan pihaknya tidak akan memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian karena persolaan ini. Tapi, pastinya dalam rapat kerja Komisi III dengan Kapolri. Hal ini akan diseriusi menjadi pertanyaan. Sebab ada pelanggaran terhadap undang-undang dimana kediaman pribadi tidak boleh dijadikan sarana untuk berdemo.
"Kalau dipanggil kesannya jadi politik. Nanti dalam rapat (ditanyakan, red). Kita kan ada wilayah politik,” sebut legislator kelahiran Banjaasin itu.
Namun yang pasti, Desmond berharap agar peristiwa ini tidak terjadi lagi. "Jaga bagaimana negara ini menjadi negara sehat kedepan tidak terjebak oleh dendam politik kekuasaan golongan yanv dominan. Akhirnya mendzalimi pada orang-orang yang ini. Kan ada contoh negara yang baik yang pada hari ini hilang, nggak bisa dicontoh,” katanya.(dna/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Dorong Pemerintah Bentuk Badan Khusus Kebudayaan
Redaktur : Tim Redaksi