jpnn.com, SIAK - Konflik harimau dan manusia kembali terjadi di Riau, tepatnya di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Korbannya seorang remaja berinisial MA (16).
Polisi menduga kuat bahwa MA tewas diterkam harimau sumatera. Kondisinya pun mengenaskan. Kepalanya terlepas dari badan.
BACA JUGA: Ibu Kota Baru, Prof Jimly: Nanti Mangkrak Kayak di Zaman SBY, Dikorek-korek
"Sudah ditemukan jejak harimau di sekitar lokasi," kata Kepala Urusan Humas Polres Siak Bripka Dedek Prayoga, di Siak, Rabu (1/9).
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kata Deden, kepala korban ditemukan sekitar 25 meter dari lokasi penemuan jasad MA pada Minggu (29/8) lalu.
BACA JUGA: Tuding PNS Kebanyakan Tidur, Honorer K2 Tenaga Administrasi Siap Adu Kemampuan
Petugas gabungan juga menemukan sejumlah bercak darah di lokasi yang berada di dekat tempat tinggal korban, pondok PT Uniseraya.
Meski menduga korban tewas diterkam harimau, tetapi keberadaan binatang buas itu belum diketahui.
Pascakejadian, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau sudah memasang kandang jebakan beserta kamera pengintai.
BACA JUGA: MA Tewas Diterkam Harimau, Kepala Terpisah, Mengerikan
Penyerangan oleh harimau sumatera terhadap salah seorang pekerja perusahaan kontraktor PT Uniseraya itu menewaskan MA yang berasal dari Kecamatan Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Sumatera Utara.
Saksi dalam kejadian itu adalah Rustam, ayah korban yang saat itu bersama anaknya sedang memperbaiki mesin diesel yang rusak di kamp eks PT Uniseraya.
Ketika Rustam tengah sibuk memperbaiki mesin diesel, korban meminta izin kepada ayahnya untuk ke pelabuhan mencari jaringan telepon seluler karena di dekat pondok/rumah tinggal korban tidak ada sinyal.
Setelah Rustam memperbaiki mesin, dia tidak melihat anaknya kembali dan berusaha mencari anaknya dengan memanggil-manggil namanya ke arah pelabuhan.
Karena tidak ada jawaban, Rustam pergi mencari anaknya ke pinggir laut dan setelah berjalan sekitar 150 meter, saksi menemukan ponsel milik anaknya tergeletak di tanah.
Rustam melihat di sekitar lokasi terdapat darah berceceran di tanah dan ada bekas seretan menuju ke dalam hutan.
Melihat itu, Rustam berlari ke pondok sambil berteriak meminta tolong. Teriakan itu didengar pekerja PT Uniseraya yang datang bersama-sama untuk mencari korban.
Menurut saksi-saksi, korban diduga telah diterkam harimau sumatera pada saat lampu genset dalam keadaan padam, sehingga mereka tidak melihat peristiwa itu. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam