BOGOR - Arus modal asing diperkirakan masih akan mengalir deras ke negara-negara emerging markets, termasuk IndonesiaPotensi penurunan peringkat utang AS, diperkirakan membuat aliran modal kembali membanjiri emerging markets.
"Dampak di pasar keuangan akan menambah potensi inflow karena pelemahan dolar AS," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A
BACA JUGA: Kepala Daerah Diimbau Gunakan Aspal Buton
Sarwono setelah rakor tim pengendalian inflasi daerah di Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/7)Ia mengatakan, dampak dari derasnya arus modal masuk tersebut masih cukup terkelola
BACA JUGA: Jika Ekonomi NU Bangkit, Indonesia Sejahtera
Hartadi mengungkapkan, hingga kini cadangan devisa Indonesia telah menembus USD 120 miliarBACA JUGA: Jepara Genjot Promosi Mebel
"Sekarang sudah mulai berubah, dulu lebih banyak di portofolioTapi sekarang sudah mulai masuk ke penanaman modal asingnya, portofolionya turunTahun depan kami perkiran seperti itu," katanya
Ia mengatakan, besarnya porsi PMA tersebut diharapkan bisa menunjang proyek-proyek pemerintahTerutama, yang telah dirancang dalam Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia"Itu juga merupakan proyek-proyek yang memerlukan funding," kata Hartadi.
Tahun lalu, realisasi PMA mencapai USD 13 miliarTahun ini, PMA diperkirakan menembus USD 16,7 miliarSecara umum, bank sentral tetap mewaspadai risiko perlambatan perekonomian duniaIni terutama karena masih berlanjutnya ketidakpastian dari perekonomian AS sebagai salah satu mitra dagang utama bagi Indonesia
Negeri Paman Sam tersebut juga terus merevisi ke bawah indikator-indikator perekonomiannya"Itu masih bisa risiko," kata Hartadi.
Ia berharap perekonomian AS segera pulih, sehingga tidak banyak menekan kinerja ekspor IndonesiaKetidakpastian perekonomian di negara-negara di kawasan Uni Eropa juga menjadi perhatian"Mudah-mudahan tidak berdampak besar bagi kita," katanya(sof/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wisata Diarahkan ke Industri Mebel Jepara
Redaktur : Tim Redaksi