PENJAHIT memang bukan profesi istimewaTapi, bagi perempuan warga Kota Vladikavkaz, Republik Ossetia Utara-Alania, Rusia, menjahit adalah kehidupan
BACA JUGA: Menganggur, Minta Dipenjara Lagi
Dengan menjahit, mereka kini bisa bangkit dari keterpurukan akibat perang dan teror.Menjelang April, kesibukan di kota berpenduduk sekitar 300.000 jiwa itu meningkat drastis
BACA JUGA: Taliban Perpanjang Gencatan Senjata
Petersburg segera dibukaBACA JUGA: Pendeteksi Emisi Karbon NASA Tak Capai Orbit
Saat-saat itu selalu dinantikan kaum Hawa penjahit VladikavkazSebab, sembari menjahit kostum opera, mereka bisa mengurai kenangan pilu lewat kisah yang diangkat''Kami memasang televisi di ruang kerjaSambil bekerja, kami menangis,'' kata Zhanna Khetagurova yang bertugas membordir kostum opera, seperti dilansir The New York Times Senin (23/2)
Bagi perempuan 46 tahun itu dan sebagian besar penduduk kota kecil tersebut, premiere opera tersebut selalu menjadi hal yang disakralkanTidak seorang pun di antara mereka, terutama para perempuan penjahit, yang melewatkan pergelaran opera tersebut begitu saja
Menyambut pertunjukan kali ini, tidak kurang dari 64 kostum opera dipesanSebanyak 30 perempuan Vladikavkaz pun sibuk dengan mesin jahit masing-masingMenumpang pesawat paling pagi, seorang desainer tiba di kota tersebut membawa kain wol hitam dan sifonDia juga membawa contoh bros-bros emas untuk mempercantik kostumDalam hitungan menit, mereka semua sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan berlomba dengan deadline.
Semua itu berawal dari ide sutradara Mariinsky Theater, Valery Gergiev, sekitar satu dekade laluSaat itu dia memutuskan membuka cabang teater larisnya di kawasan rawan konflik tersebutDi dunia Barat, pergelaran opera Gergiev tenar dengan sebutan KirovSeniman yang dibesarkan di Vladikavkaz itu berusaha keras mengangkat derajat hidup masyarakatnyaBukan proses yang singkat memangTapi, kini dia mulai menuai hasil.
Para perempuan penjahit Vladikavkaz begitu menikmati pekerjaannyaBagi mereka, opera Gergiev adalah ajang pelampiasan kesedihanMenyulam, membordir, menjahit dan memasang pernik-pernik baju opera mampu mengurai simpul kusut kesedihan mereka atas peristiwa tragis yang merenggut nyawa orang-orang terkasih di Vladikavkaz
Pada 2004, sebagian besar kerabat perempuan-perempuan penjahit tersebut menjadi korban penyanderaan militanSaat itu militan Chechnya menyandera sedikitnya 1.100 siswa sekolah dan orang tua mereka di Kota BeslanMereka juga tidak berdaya ketika baku tembak di kota tetangga Vladikavkaz itu merenggut lebih dari 300 nyawaKisah pilu tersebut juga diangkat Gergiev ke panggung teater, dalam lakon Turandot.
Sebagian besar proyek Gergiev selalu melibatkan banyak orangSeperti konser yang dia selenggarakan di atas reruntuhan Kota Tskhinvali, Georgia, pascaperang Agustus laluNamun, ada juga proyeknya yang berjalan tanpa diketahui publik luasContohnya, workshop mungilnya di salah satu sudut Rusia, sekitar 2.253 km dari panggung Mariinsky Theater di Kota StPetersburg
Tapi, menjadi penjahit langganan opera Gergiev juga bukan hal yang mudahMereka yang tertarik harus lebih dulu mengikuti seleksiPada 1999, pencarian penjahit yang berbakat dimulai di kota tersebutDalam waktu enam bulan, tim pencari bakat Gergiev sukses mengumpulkan 20 penjahit mudaMereka lantas diseleksi ulang dan hanya diperoleh tujuh penjahit berbakat yang dianggap layak dikirim ke StPetersburg untuk berguru kepada masternya.(hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelit, Eks Istri Jagger Digugat
Redaktur : Tim Redaksi