BACA JUGA: Taliban Perpanjang Gencatan Senjata
Penyebabnya, setelah diluncurkan dari pangkalan Vandenberg Air Force Base California sekitar pukul 01.55 dini hari waktu setempat, satelit penakar pemanasan global yang dipersiapkan untuk misi dua tahun itu tak bisa lepas dari roket pengangkut"Tampaknya itu terjadi karena masalah pemisahan,'' kata George Diller, juru bicara NASA, seperti dilaporkan Daily Telegraph
BACA JUGA: Pelit, Eks Istri Jagger Digugat
Tim bentukan NASA akan menginvestigasi lebih lanjut akar penyebab masalah iniDalam peluncuran kemarin, NASA menggunakan roket peluncur Taurus XL untuk mengangkut satelit bernama Orbiting Carbon Observatory (OCO)
BACA JUGA: Olmert Pecat Negosiator Israel
Satelit itu bertujuan untuk membantu peneliti menentukan dari mana saja asal gas karbon di seluruh permukaan bumiSelain itu, untuk mengukur seberapa banyak gas rumah kaca yang terserap oleh hutan dan samuderaMeski Nasa mengklaim bahwa penyebab utama kegagalan itu akibat malfungsi roket, pabrikan roket, Orbital Sciences Corporation (OSC), justru menyangsikannyaMenurut John Brunschwyler salah seorang anggota OSC, tak ada korelasi antara kegagalan proyek bernilai USD 270 juta itu dengan kesalahan mesin
"Itu sistem terpisahJadi, saya tak yakin ada hubungannya,'' kata Brunschwyler
Kegagalan proyek teknologi teranyar penentu iklim bumi itu mengecewakan berbagai kalangan penelitiSalah satunya Dr Paul Palmer, ilmuwan dari University of EdinburghDia salah seorang ilmuwan yang terlibat dalam misi tersebut
''Saya sedikit kecewa dengan hilangnya OCOSaya dan tim ilmuwan lain sudah menguras otak selama tujuh tahun ini untuk membangun dan menguji peralatan ini,'' katanya.
Akibat kegagalan kemarin, percobaan Negeri Paman Sam untuk menyaingi satelit berfungsi sama milik Jepang gagal total''Semua mata sekarang tertuju pada peralatan Gosat Jepang untuk mencari karbon yang hilang tenggelam,'' kata Dr PalmerGosat adalah nama satelit Jepang yang didesain untuk memonitor kandungan gas rumah kaca di atmosfer.
NASA rencananya bakal meluncurkan kembali satelit serupa pada Juni mendatangSatelit itu bernama Glory yang masih diangkut oleh roket Taurus XL dari pangkalan CaliforniaNamun badan luar angkasa itu mengaku tidak akan memberangkatkan Glory sebelum misteri kegagalan OCO terpecahkan(ape/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amerika Bantu Rp 10,8 T untuk Gaza
Redaktur : Tim Redaksi