jpnn.com, SURABAYA - Tim Gabungan menggerebek Ravella Kost di Jalan Kedungdoro 94, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/5). Indekos ini dicurigai sebagai tempat mesum.
Hasilnya, Polisi menemukan aktivitas bisnis prostitusi. Mereka yang terlibat kini diproses Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya.
BACA JUGA: Polisi Bongkar Indekos Tempat LGBT Bercinta
Polisi menemukan juga pasangan sesama jenis. Mereka adalah Rudi Arsono, 45, warga Jalan Simo Tambaan, Gang II/28 dan Ahmad Efendi, 31, warga Jalan Dinoyo, Keputraan Surabaya.
Perawakan Rudi tak beda jauh dari kebanyakan laki-laki pada umumnya. Kumis tipis, berkaca mata dan bodi gempal menggambarkan sosoknya sebagai pria.
BACA JUGA: Berkedok Kosan, Ternyata Isinya Pasangan Selingkuh
Namun di balik penampilannya yang gagah, gerak-geriknya ternyata gemulai nan kemayu.
Sedangkan Ahmad sendiri lebih mirip perempuan. Rambutnya dibiarkan terurai panjang. Warna rambutnya separo blonde separo hitam.
BACA JUGA: Kapolsek Sudah Melakukan Pemetaan Area LGBT
Sehari-hari, dia bekerja di sebuah salon di kawasan Dinoyo. Dia biasa disapa Isabella.
Saat ditanya petugas, Isabella berlagak malu-malu. "Kamu mbak atau mas?" kelakar seorang petugas.
Dengan setengah guyon, Isabella pun menjawabnya dengan suara ngebass.
"Aku Mbasss pak," tuturnya lantas diikuti suara tawa beberapa petugas yang mengelilinginya.
Penampilan Isabella itu juga sempat menipu petugas perempuan.
"Aduh mas, tak kiro wedok. Cek ayune sehhh (Aduh mas, saya pikir perempuan. Kok cantik sih)," kata petugas sambil menjawil dagu Isabella.
Kedua pasangan tersebut mengaku sudah dua hari menginap di sana. Isabella berkilah bahwa mereka cuma tidur saja.
"Saya cuma minta bantuan dia (Rudi) buat ngurus BPJS. Saya habis operasi," kelitnya.
Ketika ditanya apakah dirinya kerap menerima BO, Isabella membantahnya. "Saya waria teratur. Ndak pernah mangkal," jelasnya.
Dua orang itu kemudian digelandang ke kantor Satpol PP. Polisi tidak menahan mereka karena tidak ditemukan unsur pidana.
"Untuk pasangan gay ini melakukan tindakan asusila secara personal, tidak terkoordinir seperti pesta yang kami grebek beberapa waktu lalu. Oleh sebab itu mereka akan dibawa ke kantor Satpol PP untuk mendapat pembinaan," terang Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga. (did/JPG/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Pesta Seks Gay, Telusuri Kemungkinan Ada Lokasi Lain
Redaktur : Tim Redaksi