Di Detik-Detik Akhir Masa Jabatan, Mendikbud Minta Maaf kepada Guru Honorer

Minggu, 20 Oktober 2019 – 15:28 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendy bicara soal gaji guru honorer. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mendikbud Muhadjir Effendy meminta maaf kepada seluruh guru honorer. Permintaan maaf ini menyusul viralnya statement Muhadjir soal gaji guru honorer kecil tapi bisa masuk surga yang dibuat salah satu media daring.

Menurut Muhadjir, berita tersebut tidak sesuai fakta. Sebab, artikel tersebut hanya memberitakan secuil dari sambutan 50 menit yang disampaikannya di depan para para pendidik di Hari Guru Internasiona.

BACA JUGA: Titi Pesimistis Gaji Guru Honorer Minimal Setara PNS IIIA

"Sejatinya, saya sangat menghormati guru makanya saya katakan guru masuk kategori orang yang masuk surga karena tugas mulianya dibanding profesi lainnya," kata Muhadjir dalam video singkatnya yang tersebar di medsos.

Sejak beberapa hari menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024, Muhadjir di depan wartawan selalu mengeluhkan masalah tersebut. "Padahal saya ingin di akhir masa jabatan semuanya tenang, eh malah kena bully," ucapnya.

BACA JUGA: Oh, Tidak Semua Guru Honorer Senang jika Gaji Minimal Setara PNS IIIA

Dia menegaskan niat seriusnya memerjuangkan nasib guru honorer. Semuanya akan diupayakan bisa menjadi aparatur sipil negara (ASN). Apakah melalui jalur PNS maupun PPPK. "Saya ingin seluruh guru honorer punya status yang jelas agar tidak seperti sekarang," ucapnya.

Sembari menunggu perubahan status, Muhadjir bersama Menkeu Sri Mulyani berusaha merumuskan pola penggajian guru honorer. Yang sebelumnya menggunakan dana BOS, kini diambil dari DAU.

BACA JUGA: Muhadjir Effendy: Target Kemendikbud Bukan Hanya Guru Honorer K2

"Semua itu saya lakukan demi meningkatkan kesejahteraan guru honorer. Jadi tidak benar kalau saya merendahkan derajat guru honorer. Guru itu tugasnya sangat mulia. Mereka bisa menjadikan anak-anak didiknya jadi presiden dan menteri tetapi belum tentu anaknya sendiri jadi presiden atau menteri. Pengorbanan mereka itulah yang saya junjung tinggi," bebernya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler