Di Era Jokowi, Makin Banyak Anak Miskin Kuliah di PTN

Rabu, 24 Oktober 2018 – 00:01 WIB
Menristekdikti Mohamad Nasir (kanan). Foto: Humas Kemenristekdikti for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Di era pemerintahan Presiden Jokowi, makin banyak anak miskin kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN). Yang menggembirakan hampir 90 persen anak miskin tersebut meraih indeks prestasi komulatifnya (IPK) di atas 3.00.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan, pemerintah memiliki program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi. Yaitu program afirmasi pendidikan tinggi yang bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan masyarakat di Indonesia.

BACA JUGA: Pertumbuhan Pariwisata Indonesia Tercepat Ke-9 di Dunia

Melalui program afirmasi ini, putra-putri bangsa yang memiliki potensi akademik dan berasal dari kalangan tidak mampu akan mendapatkan pembiayaan penuh untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.

Selain biaya pendidikan, penerima Bidikmisi juga akan menerima uang saku bulanan untuk kebutuhan sehari-sehari. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban orang tua penerima bidikmisi yang berasal dari kalangan tidak mampu.

BACA JUGA: 4 Tahun Jokowi, PSI: Rakyat Miskin Ikut Rasakan Pembangunan

“ Jumlah penerima Bidikmisi selalu meningkat setiap tahunnya. Mulai dari 199.408 mahasiswa pada 2014, menjadi 339.348 mahasiswa pada 2017. Target kami tahun ini penerima Bidikmisi sebanyak 368.961 mahasiswa,” ungkap Menteri Nasir saat memaparkan capaian kinerja 4 tahun Kemristekdikti di Sekretariat Negara Jakarta, Selasa (23/10).

Menteri Nasir menambahkan, penerima Bidikmisi menunjukkan prestasi akademik yang menggembirakan di perguruan tinggi.

BACA JUGA: Menteri Muhadjir: Guru Makin Mudah Mendapatkan Sertifikasi

“82,83% penerima Bidikmisi memperoleh IPK di atas 3. Alumni Bidikmisi juga menunjukkan prestasi menggembirakan, baik bekerja di perusahaan swasta, BUMN, Guru maupun yang berwirausaha," jelasnya.

Selain Program Bidikmisi, Kemenristekdikti juga memiliki Kebijakan Afirmatif lainnya yaitu Program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Papua dan Daerah 3T. Program ini bertujuan untuk meningkatkan putra putri Papua dan Daerah 3T untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Pada 2014 penerima manfaat program ini sebanyak 1.673 mahasiswa. Sedangkan pada 2018 ditargetkan 5.743 mahasiswa mendapatkan manfaat dari program ini.

“Setiap tahunnya, Kemenristekdikti memberikan perhatian khusus kepada putra putri dari daerah Papua dan Daerah 3T untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Di samping mendapatkan beasiswa, mereka mendapatkan kuota khusus di perguruan tinggi negeri dengan seleksi tersendiri. Hasilnya juga menggembirakan, 31% peserta program ini meraih IPK diatas 3,” tuturnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud Beber Data Jumlah Anak Putus Sekolah


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler