jpnn.com, JAKARTA - JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen akan meningkatkan kinerja produksi berbagai komoditas pangan, meski sebagian anggarannya harus direalokasikan kembali.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI, Selasa (5/4).
BACA JUGA: DPR Dukung Kementan Soal Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung
"Kami sampaikan terima kasih atas arahan dan petunjuk serta masukan yang sangat kondusif dari pimpinan dan anggota Komisi IV DPR RI. Kami akan memperbaiki dan meningkatkan kinerja kami," ujar Kasdi di Jakarta.
Diketahui, dalam rapat tersebut Komisi IV memberikan banyak catatan realokasi anggaran untuk semua direktorat jenderal dan Badan-badan yang ada.
BACA JUGA: Jelang Lebaran Idulfitri, Kementan Optimistis Stok Aneka Cabai Aman Terkendali
Salah satunya ialah realokasi anggaran sebesar Rp 10 miliar dari kegiatan pemberdayaan petani milenial BPPSDMP menjadi kegiatan pengembagan UPPO pada Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian.
Dengan demikian, anggaran di sekretaris jenderal 2022 sebesar Rp 1,5 triliun, inspektorat jenderal Rp 97 miliar, direktorat jenderal tanaman pangan Rp 2,2 triliun, direktorat jenderal hortikultura Rp 1,1 triliun, ditjen PKH Rp 1,6 triliun, ditjen perkebunan Rp 1,1 triliun, ditjen PSP 2,9 triliun, balitbangtan Rp 1,1 triliun, BPPSDMP 1 triliun, badan karantina Rp 1,7 triliun, dan BKP Kementan Rp 321 miliar.
BACA JUGA: Permintaan Pasar Meningkat, Kementan Dorong Pengembangan Tempe Koro Benguk
Disisi lain, kata Kasdi, Kementan terus mengupayakan pembaharuan data produksi dan luas lahan pada kawasan pengembangan produksi pertanian di setiap provinsi Indonesia.
Bahkan, pembaharuannya dilakukan secara berkala dan menyajikan dengan mudah kepada masyarakat Indonesia.
"Kami akan memperbaiki secara cepat karena dinamika di dirjen cukup kencang. Kami juga konsolidasikan lagi sehingga ada perbedaan," ujarnya.
Meski demikian, menurut dia, semua data-data yang berkaitan dengan teknis biasanya selalu dikelola oleh tiap direktorat jenderal dan masing-masing unit kerja baik di pusat maupun di daerah.
Namun, begitu masuk pada data strategis barulah dilanjutkan ke Sekretaris Jenderal.
"Memang kalau yang teknis adanya selalu di dirjen, Pak. Misalnya data terbaru dan data yang di update setiap hari," kata Kasdi. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan: 2 Varietas Khas Klaten Raih Hak PVT
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian