jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) dan petani di berbagai wilayah berupaya optimistis stok cabai menjelang hari raya Idulfitri bisa mencukupi.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Direktur Jenderal Hortikultura Kementan dalam siaran persnya, Selasa (5/4).
BACA JUGA: Kementan Kerahkan Jajaran untuk Pengendalian Stok Pangan di 34 Provinsi
"Meskipun gejolak harga umum terjadi, kami berupaya menjaga stok cukup," ujar Anton, panggilan akrabnya.
Menteri Syahrul Yasin Limpo sebelumnya menegaskan Kementan akan terus menjaga kecukupan stok pangan, dan dengan data produksi yang ada, 11 bahan pokok ketersediaannya dalam kondisi aman.
BACA JUGA: Permintaan Pasar Meningkat, Kementan Dorong Pengembangan Tempe Koro Benguk
Khusus cabai, salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementan ialah terus melakukan koordinasi dengan para Champion cabai di daerah-daerah sentra.
Anton mengatakan dari hasil komunikasi dengan para Champion bahwa pasokan cabai pada Ramadan dan Idulfitri 2022 akan aman, dengan perkiraan luas panen cabai rawit di 33 kabupaten sentra di Pulau Jawa pada bulan Maret 9.500 Ha, April 10.860 Ha, dan Mei 13.720 Ha.
BACA JUGA: Kementan: 2 Varietas Khas Klaten Raih Hak PVT
Namun, kata dia, tetap diperlukan pengawalan agar pertanaman tidak terganggu serangan OPT atau terkena dampak perubahan iklim sehingga tetap mampu berproduksi.
Sebagai wilayah penyangga Jabodetabek, ketersediaan cabai rawit di Kabupaten Cianjur, Sumedang, dan Garut menjelang HBKN dipastikan aman.
Champion cabai asal Cianjur dan ketua Gapoktan Mujagi Suhendar menyampaikan sangat memungkinkan untuk mengatur pola tanam di kecamatan sentra cabai, seperti Pacet, Cugenang, Cipanas, dan Campaka, sehingga pasokan cabai tetap terjaga.
“Saat ini lebih dari 10 Ha lahan di Cugenang yang sudah masuk tahap semai sampai tanam. Panen perdana sekitar 2 Ha pada akhir Maret ini, sehingga pasokan cabai pada April-Mei masih cukup banyak,” jelas Suhendar.
Sementara itu, Champion cabai asal Sumedang Aceng menyatakan ketersediaan cabai Sumedang masih cukup dan akan meningkatkan pasokan ke Jabodetabek saat Ramadan nanti.
“Di Kecamatan Pamulihan saja tersedia 259 Ha yang sudah mulai panen, tersebar di Desa Sukawangi dan Desa Pamulihan," ungkapnya.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang Iwan Hermansah.
Iwan menyatakan bahwa pasokan cabai pada HBKN aman.
Dia mengatakan luas tanam aneka cabai 2022 ada 1.000 Ha yang tersebar di Kecamatan Pamulihan, Cimanggung, Sukasari, Rancakalong, dan Tanjungsari.
Perkiraan luas panen cabai mulai April sekitar 400 Ha, termasuk yang ada di Kecamatan Pamulihan.
"Pasokan pasar ke Jakarta rata-rata 35 ton per hari,” jelas Iwan.
Sumarna mengungkapkan bahwa menghadapi masa Ramadan dan Idulfitri kebutuhan Jabodetabek bisa terpenuhi.
Dari sisi harga, Sumarna menyatakan harga masih cukup aman, yakni berkisar antara Rp 25.000-Rp 33.000 per kilogram, karena pengiriman ke Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ) masih lancar.
"Di Ramadan nanti perkiraan pengiriman ke PIKJ sekitar 5-10 ton per hari untuk cabai rawit merah, kalau cabai keriting bisa sampai 30 ton per hari," terang Sumarna.
Lebih lanjut, Sumarna menambahkan, untuk menghadapi HBKN 2022 dan 2023, pihaknya mengatur pertanaman di Oktober dan Februari 2023 agar pasokan aneka cabai tetap tersedia. (mrk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selamat, Kementan Raih Penghargaan Digital Inovation Award 2022
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian