jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid diundang untuk menyampaikan pidato kebangsaan di hadapan ribuan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Hidayat Nur Wahid mengingatkan mahasiswa-mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) untuk meresapi jati diri Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang bermisi dakwah amar dan tajdid yang menghadirkan Islam berkemajuan.
BACA JUGA: Terima Perwakilan PII Mesir, HNW Beri Nasihat Penting tentang Perjuangan
Mereka bukan sekadar generasi milenial, Y, Z, atau alpha, melainkan generasi muda Muhammadiyah yang memiliki ideologi dasar, sejarah, visi, dan misi yang menghadirkan keterlibatan, kemanfaatan dan kemaslahatan untuk warganya.
“Muhammadiyah mempunyai sejarah dan kiprah heroik sejak republik ini belum lahir. Pimpinan Muhammadiyah terlibat langsung menghadirkan dan menyelamatkan Indonesia Merdeka. Kesadaran akan sejarah dan kiprah Muhammadiyah ini mutlak harus dimiliki mahasiswa baru UMJ,” kata HNW.
BACA JUGA: HNW Mendesak Presiden Jokowi Batalkan Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
Hal tersebut dikatakannya ketika menyampaikan orasi kebangsaan dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) di Kampus UMJ, Tangerang Selatan, Rabu (14/9).
Orasi kebangsaan ini dihadiri sekitar 3.000 mahasiswa baru UMJ dari 10 fakultas baik Kampus A UMJ Cirendeu maupun Kampus B UMJ Cempaka Putih.
BACA JUGA: HNW Beri Peringatan Keras kepada Menag Yaqut soal Dana Ini
HNW menjelaskan pada Muktamar ke-47 Muhammadiyah telah memutuskan menegaskan jati dirinya berislam yang membawa kemajuan.
Dalam Islam yang berkemajuan, ada dinamika, kemandirian, kontribusi, kolaborasi, dan kemauan untuk menghadirkan kebaikan, kebenaran, dan kemaslahatan.
“Dari definisi dasar Islam berkemajuan, akan menghadirkan sikap hidup yang membawa kemaslahatan untuk diri sendiri, masyarakat, organisasi/persyarikatan, negara, dan kemanusiaan secara menyeluruh,” ujarnya.
HNW memberi contoh tokoh dan pimpinan Muhammadiyah yang terlibat secara langsung dalam memerdekakan Indonesia di antaranya KH Mas Mansoer, K.H. Abdul Kahar Muzakir, Ki Bagus Hadikusumo, Mr. Kasman Singodimedjo.
“Tokoh-tokoh dan pimpinan Muhammadiyah itu aktif terlibat bersama tokoh-tokoh bangsa dari berbagai latar belakang, memberi masukan, berdebat, dan mengoreksi jika terjadi penyimpangan-penyimpangan,” ujar politisi PKS ini.
HNW mengingatkan, jika tidak memahami Muhammadiyah dari sejarah, akidah, kiprah kekinian, maupun cita-cita besar, mereka tidak bisa memberikan sesuatu yang baik secara maksimal.
“Mahasiswa Muhammadiyah harus punya pemahaman yang baik dan benar tentang Islam berkemajuan, sehingga bisa menjadi kader penerus yang berkontribusi dan berkolaborasi menjadi bagian yang menghadirkan kemajuan berkelanjutan,” katanya.
Menurut HNW, UMJ menghadirkan diri sebagai institusi yang terbukti bisa membuat mahasiswa berkemajuan.
UMJ bisa membuat mahasiswa melanjutkan tradisi Muhammadiyah yang berkemajuan. UMJ bisa membuat mahasiswa cerdas sosial, intelektual, dan spiritual.
Sebagai bukti, UMJ telah memenangi kejuaaran dan lomba di tingkat nasional dan internasional.
HNW berpesan kepada mahasiswa baru UMJ agar memaksimalkan potensi diri dan tidak memubazirkan kesempatan berada di lingkungan UMJ.
“Kampus ini melahirkan juara di tingkat nasional dan internasional. Jadi, jangan pernah memubazirkan potensi dan kesempatan berada di lingkungan UMJ,” katanya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi