jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengingatkan para kadernya yang mengikuti Golkar Institute, untuk terus mengasah diri, sehingga siap memimpin rakyat.
Airlangga mengatakan saat memberi sambutan di acara Studium Generale, angkatan pertama Golkar Institute, di Jakarta, Jumat (12/2).
BACA JUGA: Golkar Tarik Diri dari Revisi UU Pemilu dan Tak Mau Pilkada 2022, Azis Beber Alasannya
Menurut Airlangga, kader-kader Partai Golkar yang menjadi peserta gelombang pertama dalam program Golkar Institute adalah generasi penerus yang kini menjadi pimpinan di daerah.
"Kami berharap dengan tambahan bekal pengetahuan dari program singkat ini, para kader Golkar akan tumbuh menjadi pemimpin yang sukses dalam memajukan daerah masing-masing," ujarnya.
BACA JUGA: Praka Hendra Belanja di Kios Depan Kodim, Ada Pengendara Motor Melintas, Dor Dor, Tumbang
Airlangga juga meyakini dari angkatan pertama Golkar Institute dan angkatan-angkatan selanjutnya, akan muncul pemimpin daerah dari partai berlambang pohon beringin yang siap memimpin Indonesia.
"Diharapkan, para kader Golkar harus terus mengasah diri, belajar dan menimba pengalaman pemerintahan, serta secara sungguh-sungguh meningkatkan kehidupan rakyat di wilayah masing-masing," tambahnya lagi.
BACA JUGA: Menko Airlangga: Relaksasi PPnBM Geliatkan Industri Otomotif
Menurut Airlangga, kader beringin cukup beruntung sebab partai memiliki akar yang kuat dalam sejarah Indonesia.
Golkar lahir sebagai kekuatan pembaruan dengan filosofi yang jelas, yaitu doktrin karya dan kekaryaan.
Sebuah doktrin yang persis sama artinya dengan ungkapan latin 'Opus Operis' yang tercantum dalam logo Golkar Institute.
"Dengan doktrin ini, setiap kader beringin harus mengutamakan karya, kerja atau usaha yang konkret untuk memajukan kehidupan rakyat. Buat Golkar, kerja politik adalah upaya pengabdian tanpa akhir yang harus dilakukan dengan sepenuh hati," katanya.
Airlangga lebih lanjut mengatakan, perwujudan doktrin karya dan kekaryaan membutuhkan kombinasi yang produktif antara keahlian teknokratis dan kemampuan berpolitik.
Setiap kader dan pemimpin Partai Golkar diharapkan memahami dengan baik seluk-beluk kebijakan publik.
Sekaligus menguasai metode penerapannya dalam dunia pemerintahan, baik dalam dunia eksekutif maupun legislatif, serta mengerti cara terbaik untuk merebut dukungan rakyat.
"Fondasi kebangsaan bersifat non-negotiable, tidak bisa ditawar dan harus dikawal sampai kapan pun sebagai dasar jati diri bangsa Indonesia."
"Golkar menjadi kekuatan yang mengambil jalan moderasi, mewujudkan cita-cita partai terbuka yang bersifat dinamis," pungkas Airlangga.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang