jpnn.com, MALANG - Pasangan calon dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) bersilaturahmi dengan para ulama, kiai, habib dan santri se-Malang Raya di Pondok Pesantren Salaf Al-Qur’an Asy-Syadzili pimpinan Kiai Abdul Mun'im Syadzili, Minggu (8/10).
Anies memulai dengan menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang diberikan sekaligus menjelaskan apa yang ingin diemban ke depan jika AMIN memimpin.
BACA JUGA: Head to Head Ganjar vs Anies Versi Poltracking: Selisih 17 Persen
Pasangan AMIN akan memasukkan unsur keadilan dalam setiap kebijakan yang akan dibuat pemerintah ke depan.
“Alhamdulillah. Kami menerima amanah ini sebagai amanah yang besar tapi insyaallah tidak berat, melalui dukungan dari para kiai, ulama, habaib dan santri serta warga nahdiyin semua. Kita ingin Indonesia ini adil, hari ini kita sering saksikan yang lemah tertindas yang kuat bisa melakukan apa saja, kita saksikan kesempatan untuk maju berkembang juga beda sekali,” jelas Anies
BACA JUGA: Malam Minggu di Purwakarta, Anies Ziarah ke Makam Pejuang dan Bertemu Ulama
“Ketika kesetaraan kesempatan itu tak hadir maka aulit menjaga persatuan, persatuan hanya bisa terjadi bila ada keadilan dan kesetaraan, dan hari ini ketimpangan dapat kita lihat dimana saja, ini tidak bisa dibiarkan, kita ikhtiarkan perubahan itu memasukkan unsur keadilan,” lanjutnya
Anies mencontohkan pembangunan jalan tol yang berprinsip keadilan.
BACA JUGA: Dilarang Gelar Acara di Bandung, Anies Tersenyum Lalu Bilang Begini
Dimana rakyat kebanyakan atau pemilik tanah yang dilewati jalan tol akan dimasukkan sebagai pihak yang ikut memiliki saham dari tol tersebut, sehingga keuntungannya bukan hanya diterima investor saja tetapi juga rakyat kebanyakan.
“Terkait pembangunan jalan tol, saya dapat pertanyaan, nanti diteruskan tidak? Nah saat pembangunan jalan tol kan tanahnya dibebaskan, pertanyaannya apakah boleh rakyat kebanyakan yang punya tanah bukan dijual begitu saja tapi mereka mendapatkan porsi kepemilikan saham di dalam investasi jalan tol?"
“Jadi bukan investor datang diambil alih tanahnya kemudian rakyat yang punya tanah hanya menonton. Meskioun jumlahnya besar di awal tapi tidak berbanding kurus dengan pendapatan yang didapat investor. Apakah tidak boleh kalau rakyat juga investasi sehingga ketika jalan tol tersebut beroperasi rakyat disitu mendapatkan manfaatnya,” tambahnya
Anies juga memunculkan ide jika pengelolaan rest area nantinya akan diserahkan ke koperasi-koperasi desa, sehingga keuntungan akan dibagi rata dan desa yang dilewati jalan tol juga ikut sejahtera
“Belum lagi rest area, siapa pemilik lahannya dimana setiap harinya ribuan mobil mampir, pendapatannya luar biasa. Kenapa tidak itu dimiliki koperasi desa yang ditemoati rest area tersebut, rakyat kebanyakan merasakan pembangunan,” tandasnya. (jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif