DIREKTUR pengembangan sepakbola Indonesia yang baru, Pieter Huistra, menekankan pentingnya pembinaan berjenjang. Berikut petikan wawancara Huistra dengan Jawa Pos.
Sebagai direktur teknik timnas, apa rencana Anda untuk sepakbola Indonesia ke depan?
Hmm.. Sebenarnya saya di sini bukan hanya untuk timnas, tapi juga untuk untuk pengembangan sepakbola. Saya di sini untuk membantu mengembangkan sepakbola usia muda, grassroots, dan juga di beberapa hal terkait sepak bola. Tapi, sepakbola senior bukanlah fokus utama saya. Saya men-setting sepakbola di levelnya usia muda.
BACA JUGA: Bukan Kesalahan Jokowi
Oh, jadi bukan senior?
Itu termasuk, tapi bukan fokus saya di situ saja. Saya ada dalam bagian besar pengembangan sepak bola, tim senior itu termasuk di dalamnya
BACA JUGA: Saya Harus Ngurus Negara
Sebelumnya (Ketua Umum PSSI) Djohar Arifin sempat menyebut anda akan akan dimintai rekomendasi tentang pelatih kepala timnas senior. Benar?
Bukan hanya saya sebenarnya. Ada beberapa dan nanti akan diputuskan bersama. Terus terang saya baru disini. Tugas saya yang terpenting di sini adalah untuk investigasi soal sepak bola Indonesia. Saya harus berbicara dengan banyak orang tentang semua hal yang mungkin. Apa strong point dari pemain di Indonesia, klub. Ini bukan pekerjaan yang mudah. Saya harus melakukan investigasi yang besar, melakukn assessment, setelah itu baru membuat konstruksi (untuk pengembangan sepak bola Indonesia)
BACA JUGA: Kini, Golkar Partai Sekoci
Tapi anda benar-benar tidak punya nama yang akan direkomendasikan untuk pelatih kepala timnas?
Saya di sepakbola profesional sudah sekitar 30 tahun. Saya tahu banyak orang. Saya tahu pelatih itu kualitasnya bagaimana. Karena itu saya bisa berikan rekomendasi. Tapi, saya tidak bisa memutuskan. Saya salah kalau memutuskan harus itu. Untuk sekarang, saya tidak ada rekomendasi nama. Kalaupun ada, nanti tidak akan saya berikan kepadamu, hahaha.
Kalau keteria pelatih seperti apa?
Kami harus menemukan yang tepat dan bagus. Yang terpenting, harus mengacu kepada apa yang kita butuhkan. Sebelum itu, saya investigasi dulu soal sepak bola Indonesia. Itu yang penting itu sekarang.
Berapa lama waktu investigasi yang Anda butuhkan?
Saya tidak tahu. Karena saya baru dua minggu di Jakarta. Yang saya lakukan sekarang adalah bertanya banyak hal tentang apapun itu. Dan, berbicara dengan banyak orang. Dari situ saya sudah mulai sedikit tahu tentang Indonesia. Saya berbicara dengan banyak orang dari berbagai provinsi dan klub.
Sejauh ini, apa yang sudah Anda ketahui?
Di Indonesia, sepakbola itu nomor satu. Masyarakatnya begitu cinta sepakbola, kenyataan ini memberi saya semangat untuk mengeluarkan banyak energi. Untuk melakukan hal yang terbaik yang sejauh itu memungkinkan. Kita semua tahu, ada beberapa masalah di Indonesia. Karena itu, saya melihat fokus di youth development adalah salah satu solusinya. Kalian memiliki pemain muda potensial, tapi perlu platform agar bisa sesuai satu satu dengan yang lain. Bukan hanya berbicara soal timnas U-19, tapi mulai dari U-13 atau bahkan U-10. Bekerja bersama dengan pemerintah untuk membuat pertandingan dan liga. Agar setiap pemain bisa bermain cukup pertandingan dalam setahun.
Berapa lama yang dibutuhkan?
Setelah melihat timnas U-16, mereka bisa meningkatkan diri dengan signifikan. Sebelum mereka menjalani pelatihan dengan coach Fachry Husaini, sampai dengan dua bulan, terlihat sekali perbedaan. Ada perbedaan besar. Saya disini akan bekerja selama dua tahun. Coba bayangkan kalau klub banyak melalukan hal yang sama, selama sepuluh tahun. Banyak klub menerapkan (pengembangan usai dini) yang tepat. Dimulai dari sepuluh tahun. Dengan level pelatih yang bagus. Dalam usia 20 tahun, kalian bisa melahirkan pemain hebat. Indonesia punya banyak potensi tapi, negara ini juga sangat besar. Itu yang membuat sedikit sulit. Kami butuh banyak orang untuk membuat (pengembangan sepak bola) itu terwujud. Tidak bisa kami lakukan dengan 10 orang. Jadi, tolong beri kami waktu. (aam/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejaksaan Harus Sekuat KPK
Redaktur : Tim Redaksi