jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengomentari konsep sumur resapan yang dipakai dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Menurut dia, apabila konsep tersebut dipilih berarti mungkin karena dianggap cocok dengan pembangunan ibu kota baru.
BACA JUGA: Pemprov DKI Klaim Berhasil Mencegah Banjir dengan Dua Cara Ini
Namun, saat sumur resapan diterapkan di Jakarta, justru tak dirancang dan dikerjakan dengan baik sehingga menimbulkan banyak masalah.
“Kalau prinsip program itu baik kami dukung. Nah, kalau saya lihat kemarin, kami lihat perencanaan yang dilakukan di DKI ini yang kurang matang. Ternyata, kan, memang banyak keluhan dari masyarakat pembangunan sumur resapan,” ucap Ida di gedung DPRD DKI, Selasa (1/3).
BACA JUGA: Panglima TNI Jenderal Andika: Langsung Ditransfer ke Rekening Prajurit
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini mengungkapkan saat dibangun di Jakarta, banyak masyarakat mengeluhkan program Gubernur Anies Baswedan itu.
“Kami tahunya juga dari masyarakat yang pertama mereka sampaikan kepada kami. Akhirnya memang menurut kami bahwa perlu dievalusi program tersebut,” jelasnya.
BACA JUGA: AKBP M Coreng Nama Baik Polri, Polda Sulsel Minta Maaf
Alhasil, DPRD DKI mencoret anggaran pembangunan sumur resapan pada tahun 2022.
Menurut Ida, bila ke depannya Pemprov DKI Jakarta masih ingin melanjutkan program itu di ibu kota, harus dirancang dengan konsep yang matang dan dikerjakan dengan baik.
“Kalau memang hasil evaluasinya 2022 ini sumur resapan yang dilakukan di 2021 bagus, 2023 mau dilaksanakan lagi terserah,” tambah Ida.
Diketahui, sumur resapan yang menjadi program dari Anies Baswedan di ibu kota itu selama ini mendapat kritikan tajam dari PDIP dan PSI.
Namun saat ini, pemerintah justru berencana membangunnya di IKN Nusantara. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala BIN Pastikan Pemindahan IKN ke Kalimantan Tak Tergesa-gesa
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi