Di Kalteng, Banyak Kelompok Tani Fiktif

Rabu, 24 Februari 2010 – 10:40 WIB
NANGA BULIK- Kelompok tani sejatinya merupakan kumpulan beberapa petani agar bisa mandiri dan saling membantuNyatanya, kelompok tani di Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng)  justru berisi anggota yang bukan benar-benar petani

BACA JUGA: Marak Nikah Dini, Perceraian Tinggi

Banyaknya kelompok tani fiktif ini diduga berkaitan erat dengan bantuan dari pemerintah setempat untuk para petani.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lamandau Supriyadi meminta pemerintah untuk lebih selektif dalam memberikan bantuan kepada kelompo tani
Tujuanya agar bantuan dan lahan yang diberikan pemerintah kepada kelompok tani tidak disalahgunakan.

"Kelompok tani kalau bisa dibentuk oleh orang–orang yang benar-benar petani, bukan hanya sekadar kelompok orang yang mengaku memiliki lahan namun tidak pernah bertani," ujar Supriyadi.

Disebutkan, data kelompok tani juga merupakan dasar bagi pemerintah kabupaten Lamandau dalam menyalurkan bantuan kepada petani, sehingga jangan sampai bantuan yang semestinya diterima petani justru tidak tepat sasaran karena diterima oleh petani fiktif

BACA JUGA: Longsor di Bandung, Puluhan Tertimbun



"Salah satu contoh ada sopir yang dapat sapi, padahal bukan petani ataupun peternak
Ada juga  yang tidak punya kolam tapi dapat bibit ikan

BACA JUGA: Cabup Zainudin Hasan 10 Tahun Siapkan Diri

Di sisi lain ada yang benar-benar petani namun tidak pernah dapat bantuan," tuturnya.

Ia menghimbau agar dinas terkait lebih selektif dalam memberikan bantuan agar bisa tepat sasaran dan tidak mubazirYakni dengan memberikan bantuan kepada kelompok tani yang anggotanya benar-benar petani.

Selain itu ia juga menghimbau kepada kelompok tani yang memiliki lahan agar tidak memitrakannya dengan pihak ketiga, namun mengelolanya sendiriPasalnya ada beberapa anggota kelompok tani yang terindikasi hanya sebagai broker, yakni setelah memiliki lahan lalu menjualnya ke pihak lain"Ini perlu jadi perhatian pemerintah," ungkapnya.(mex/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituntut Rektor Rp1 Miliar, Mahasiswa UMM Galang Koin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler