Di Maroko, Yohana Serukan Pemberantasan Kekerasan pada Anak

Minggu, 25 Februari 2018 – 20:10 WIB
Menteri PPPA Yohana Yembise di forum Fifth Islamic Conference of Ministers in Charge of Childhood dengan tema “Mewujudkan Dunia Ramah Anak” di Rabat, Maroko. Foto: Humas KemenPPPA for JPNN.com

jpnn.com, MAROKO - Pemerintah Indonesia diwakili Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) siap memerkuat komitmen dunia dalam memberikan perlindungan maksimal pada anak untuk dapat hidup dan berkembang tanpa dibayangi rasa takut.

Menteri PPPA Yohana Yembise menegaskan hal tersebut di forum Fifth Islamic Conference of Ministers in Charge of Childhood dengan tema “Mewujudkan Dunia Ramah Anak” di Rabat, Maroko.

BACA JUGA: Perusahaan Swasta Jangan Mempekerjakan Anak di Bawah Umur

Yohana Yembise mengungkapkan, Indonesia terus berupaya melindungi anak dari segala bentuk kekerasan.

Di antaranya dengan melaksanakan Konvensi Hak Anak melalui program Child Friendly District and City Program (CFC), mengembangkan Strategi Nasional untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak di tahun 2016, melakukan langkah pencegahan melalui Forum Anak Nasional (FAN) di 34 provinsi dan lebih dari 88 persen dari total kabupaten/kota.

BACA JUGA: Orang Tua Sadis Sekap 13 Anak Kandung, Apa Motifnya?

Selain itu, membentuk pusat pembelajaran keluarga di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, menciptakan sekolah ramah anak di lebih 3.000 sekolah, membentuk pusat kreativitas anak, taman bermain ramah anak, jalur aman ke sekolah.

"Kami juga akan mewujudkan kabupaten/kota dan desa ramah anak untuk mencapai Indonesia ramah anak tahun 2030,” ungkap Menteri Yohana dalam sambutannya di konferensi tersebut.

Dia memaparkan upaya Indonesia dalam memberantas kekerasan anak melalui penyediaan layanan bagi korban kekerasan, yaitu dengan membentuk Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di seluruh provinsi dan 238 kabupaten/kota.

BACA JUGA: Orang Tua Durhaka! Sekap 13 Anak di Ruangan Pengap dan Gelap

Di samping berkomitmen bersama lembaga masyarakat, organisasi pengusaha, serikat pekerja/buruh, dan sektor swasta, baik di tingkat nasional maupun lokal dalam menghapuskan pekerja anak.

Upaya lainnya yaitu memperbaiki sistem pengumpulan data dengan membentuk "Simfoni" untuk memantau kasus dan mengelola data perlindungan dan pencegahan kekerasan terhadap anak.

“Indonesia melalui KemenPPPA memiliki tiga program prioritas yang disebut ‘3Ends’ yaitu akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan orang, dan akhiri kesenjangan ekonomi terhadap perempuan," tandasnya. (esy/jpnnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sri Mulyani Histeris Lihat Suami Bunuh Anak Sendiri


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler