jpnn.com - Penduduk Uni Emirat Arab (UEA) rupanya banyak yang merokok. Buktinya, hampir 3.000 orang meninggal karena rokok setiap tahunnya. Masalah ini juga merugikan negara sekitarnya, yakni sebesar USD 569 juta pada 2016. Pasalnya, negara kehilangan produktivitas dan mengeluarkan biaya kesehatan.
Menurut laporan dari Tobacco Atlas, dari 2.900 orang yang meninggal akibat rokok sebagian besar diisi laki-laki dengan jumlah 2728. Sementara 265 lainnya adalah perempuan.
BACA JUGA: Ini Bahaya Asap Rokok untuk Ibu Hamil dan Janin
Bahkan dengan tingkat kematian yang mengkhawatirkan, diperkirakan lebih dari 900 ribu orang dewasa menjadi perokok aktif di UAE.
"Setiap kematian akibat tembakau dapat dicegah, pemerintah memiliki kekuatan mengurangi jumlah epidemi tembakau" kata co-editor dan penulis laporan, Jeffrey Drope, dilansir dari Rusia Today, Sabtu (10/3). "Bisa dimulai dengan melawan industri rokok, dan menerapkan pengendalian tembakau," tambahnya.
BACA JUGA: Makin Ruwet, Boneka Uni Emirat Arab Berbalik Musuhi Yaman
Pada tahun 2017, UEA memperkenalkan beberapa langkah untuk memerangi kebiasaan merokok. Pajak tembakau menjadi 100 persen, harga rokok meningkat dua kali lipat, dan beberapa kafe memperlihatkan efek samping penggunaan rokok tembakau maupun rokok pipa.
Di seluruh dunia lebih dari 7 juta orang, yang terdiri atas 5,1 juta pria, 2 juta perempuan, meninggal akibat penggunaan tembakau pada 2016. Penggunaan rokok menelan biaya ekonomi global lebih dari USD 2 triliun setiap tahun. Angka tersebut setara dengan hampir dua persen dari jumlah total output ekonomi dunia. (iml/JPC)
BACA JUGA: Keluarga Emir Qatar Mengaku Disekap Uni Emirat Arab
BACA ARTIKEL LAINNYA... Giliran Mantan PM Mesir Mengaku Disekap Uni Emirat Arab
Redaktur & Reporter : Adil