"Di Pengadilan Saya Akan Sebut Mindo"

Jumat, 21 Oktober 2011 – 02:22 WIB

BATAM - Ujang dan Rosma, tersangka pembunuhan Putri Mega Umboh, kesal karena AKBP Mindo Tampubolon yang juga jadi tersangka, tak kunjung ditahanUntuk kesekian kalinya, Ujang mengatakan Mindo merupakan otak dan terlibat langsung dalam pembunuhan itu.

Hal itu diungkapkan Ujang saat pelimpahan tersangka dan barang bukti di Kejaksaan Negeri Batam, Kamis (20/10)

BACA JUGA: Mayat Perempuan Terbungkus Selimut di Bandung Korban Pembunuhan, Dada Ada Bekas Tusukan, Tangan Melepuh

Dengan berpakaian tahanan berwarna biru, Ujang-Rosma masuk ke dalam ruang Pidana Umum Kejaksaan Negeri Batam
Keduanya menggunakan sandal jepit berwarna putih

BACA JUGA: 5 Pelaku Pembunuhan Gajah Diringkus, Ada yang Berperan Meracuni dan Memotong Leher 

Dari luar tampak kondisi pasangan kekasih itu dalam keadaan sehat
Bahkan mereka tidak takut-takut untuk berhadapan dengan wartawan.

Bahkan dengan suara lancang ia mengku siap mempertaruhkan nyawanya demi kebenaran yang sesungguhnya

BACA JUGA: 5 Pelaku Pembunuhan Gajah di Aceh Timur Ditangkap, 1 Orang Buron

Ia mengatakan di Pengadilan nantinya ia akan lancang mengatakan bahwa Mindo lah yang menyuruhnya

"Saya tidak takut untuk mengatakannyaNyawa saya taruhannya, saya akan tetap dalam pendirian saya, Mindo itu terlibat, dia yang menggorok Putri," katanya seperti dikutip Batam Pos (JPNN Group).

Saat dimintai keterangan oleh Syaiful Anwar dan Sunarwan, JPU dari pihak Kejaksaan Tinggi Kepri, kedua tersangka dengan lancar menceritakan proses meninggalnya Putri Mega UmbohHampir satu jam ujang bercerita mulai pertemuannya dengan AKBP Mindo Tampubolon hingga dirinya ditangkap Polisi di Hotel Bali.

Ujang mengatakan bahwa dua hari sebelum mengeksekusi korban, ia sudah masuk ke rumah korban di Perumahan Aggrek Mas II untuk mengantarkan nasi bungkus kepada kekasihnya RosmaDi sanalah dia bertemu dengan MindoMindo Pun menawarinya untuk membunuh putri dengan imbalan Rp 25 jutaSelain itu AKBP Mindo Tampubolon juga berjanji akan melepaskannya dari penjara jika dirinya tertangkap.

Sekitar pukul 15.00 WIB Kamis (23/6), Ujang sempat memasak dan makan di rumah itu seakan rumah itu menjadi rumah tinggalnyaItu dilakukannya saat Putri Mega Umboh sedang keluar rumah, tetapi tidak berlangsung lama, Putri langsung kembali ke rumahnyaMenjelang malam, Putri bersama Rosma dan Kezia keluar rumah hendak menjemput MindoSekitar pukul 22.00 WIB, Putri dan Mindo sudah berada di rumah

Tidak lama berselang, Rosma langsung masuk kamarnya sambil menangisKepada Ujang, ia mengaku dipukul oleh Putri karena kunci pintu rusak"Saya lihat Ros masuk sambil nangisIa baru dipukul oleh PutriSaya marah saat itu dan mengatakan akan menghabisi Putri," katanya.

Malam menjelang, Ujang dan Rosma pun tertidurpada Jumat (24/6) sekitar pukul 05.00WIB, Ujang terbangunIa mendengar ada suara ribu di lantai dua rumah ituIa juga mendengar ada suara teriakan perempuan dari arah kamar Putri

"Saya bangun lalu ada suara ribut, ada juga suara teriakanSaat itu saya tidak tahu itu suara siapaTapi asalnya dari lantai dua dari arah kamar Putri," tambahnya.

Penasaran Ujang naik ke lantai dua mengikuti arah suara yang ribut sambil memegang sebilah pisauSaat itu pintu kamar Putri sedang terbukaIa melihat Putri sedang berkelahi dengan MindoPutri dihajar habis-habisan oleh MindoMelihat kedatangan Ujang, Mindo bukannya panikIa bahkan menyuruh Ujang untuk membangunkan Ros yang masih tertidurRosma pun bangun dan langsung menggendong Kezia, anak Putri-Mindo.

Tidak lama berselang, Ujang kembali naik ke lantai dua ke kamar PutriIa melihat Putri sudah dalam keadaan lemas dengan posisi telungkupUjang mengaku saat itulah Mindo memerintahkan Ujang untuk menikam Putri

"Dia  bangunkan Putri, lalu saya disuruhnya untuk menikam PutriSekali saya tusuk, Putri belum mati, saya panik dan terus menikam putri hingga tujuh tikamanTujuh kali tikaman Putri tidak mati, Mindo lalu mencekik dan menyeretnya ke kamar mandiSaat itulah saya lihat Mindo menggorok Putri dengan pisau yang ada geriginya," katanya.

Setelah Putri Tewas, Mindo mencuci tangannya di kamar mandi sebelah kamar tempat kejadianIa kemudian masuk ke kamar itu dan langsung menyerahkan PIN ATMTidak lama berselang Ujang dan Rosma pun membersihkan lantai kamarSetelah itu Ujang memasukkan mayat putri kedalam travel bag berwarna merah lalu diseret ke lantai satuBahkan karena ketakutan Rosma sempat ngompol lantara ketakutan melihat mayat Putri.

Setelah itu Mindo berangkat kerja ke Mapolda Kepri bersama seorang cewek berparas IndoTidak lama berselang perempuan itu kembali datang ke rumah"Rosma yang buka pintu, cewek itu datang dan langsung bertanya apa Ibu (Putri-red) sudah meninggal atau belum," ujar Ujang.

Setelah itu Ujang langsung pergi ke arah Punggur untuk membuang mayat PutriSebelum membuang mayat Putri, Ujang mengaku dihubungi MindoSaat itu Ujang diberitahu bahwa akan ada nantinya taksi berwarna merah yang akan mengikuti Ujang dalam pembuangan mayat itu

Ternyata benar, di persimpangan Polsekta Nongsa, satu unit taksi merah mengikutinya ke tempat pembuangan mayat putriSetelah mayat dibuang dan mobil ditinggal, Ujang kemudian menghentikan taksi itu dan berangkat ke Hotel BaliIa bersama Ujang dan Kezia masuk ke hotel BaliBahkan ia menyewa kamar 226 untuk kurun waktu tiga hari seharga Rp210ribu, sebelum akhirnya mereka tertangkap, Sabtu (25/6) malam.

Ujang mengaku membawa Kezia ikut bersama mereka karena permintaa Mindo sebagai jaminan atas upah Ujang yang belum diterimanya"Mindo yang suruh saya bawa keziaKalau kamu tidak percaya sama saya, bawa saja Kezia sebagai jaminanTenang saja saya akan bayar upahmu," ujar Ujang menirukan Mindo.

Setelah mereka tertangkap, mereka dibawa ke Polsek Lubuk BajaDi sana Mindo masih bertemu dengan UjangSaat itu Mindo berjanji kepada Ujang akan segera membebaskannyaDalam penangkapan itu, Mindo memukul ujang tetapi tidak keras, demikian juga dengan Rosma.

Sementara itu sejumlah penyidik Polda Kepri yang ikut membawa Ujang-Rosma tidak berani memberikan komentar terkait pernyataan Ujang yang mengaku benci karena Mindo tak kunjung ditahan" Saya tidak berwenang mas, tanya direskrimum saja," ujarnya seorang  penyidik mengelak.

Kasi Pidum Kejari Batam, Agus Djonedi mengatakan kedua tersangka Ujang-Rosma akan tetap ditahan di Polda KepriPenahanan di Polda Kepri ini atas permohonan penyidik Polda Kepri sesuai dengan surat permohonan nomor B/35/X 2011.

"Biasanya memang ditahan di Rutan Baloi tetapi atas permintaan dari penyidik, Ujang-Rosma akan tetap ditahan di Polda hingga proses persidangan," kata Agus.

Dalam surat permohonan itu dikatakan bahwa Ujang dan Rosma tetap ditahan di Polda untuk mempermudah proses penyidikan terhadap seorang tersangka lagi yakni AKBP Mindo TampubolonTerlebih keduanya adalah saksi mahkota"Kan tersangka lainnya masih ada, jadi penyidik masih butuh keterangan mereka berdua," katanya(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Pembunuhan Mbak Sherly Akhirnya Terungkap, Pelaku Ternyata


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler