Di Rumah Aja, Mobil Jarang Dipakai? Jangan Lupa Cek Komponen Ini

Senin, 20 April 2020 – 03:55 WIB
Ilustrasi merawat ban mobilFoto: ridha/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Imbauan mengharuskan beraktivitas di rumah aja, membuat kendaraan kesayamgan jadi jarang dipakai. Apalagi imbauan ini berlangsung lama.

Mobil yang dibiarkan menganggur selama berminggu-minggu, berpotensi menimbulkan penyakit baru pada sejumlah komponen penting.

BACA JUGA: Di Rumah Aja, Tips Ringan Menjaga Tubuh Tetap Bugar ala Pembalap

Simak beberapa komponen yang paling berpeluang rusak serta cara mencegahnya, lansir laman Asuransi Astra:

1. Aki tekor
Risiko pertama ialah pada komponen kelistrikan tepatnya pada komponen aki. Hal ini akan dirasakan saat pertama kali menyalakan mobil yang sudah lama tak digunakan.

BACA JUGA: Ingat, Jangan Tinggalkan Hand Sanitizer di Kabin Mobil, Bahaya!

Mobil akan sulit dinyalakan karena ada penurunan daya listrik dengan sendirinya. Penurunan daya listrik ini berbeda-beda kondisinya tergantung pada umur dan kualitas aki, semakin tua umur aki maka akan semakin mudah kehilangan daya simpan tenaga listrik.

Kiatnya, hidupkan mesin setiap hari tanpa perlu menghidupkan sistem kelistrikan yang lain sekitar 10-15 menit.

BACA JUGA: Jangan Pakai Disinfektan saat Membersihkan Kabin Mobil, Ini Tipsnya

Waktunya bisa lebih atau kurang tergantung kondisi. Sesekali jalankan mobil untuk pengisian daya listrik pada aki yang lebih maksimal.

2. Tekanan angin pada ban berkurang
Tekanan angin pada ban berkurang terjadi jika mobil terparkir terlalu lama, menyebabkan bagian ban yang menapak langsung dengan aspal akan menjadi rata, membuat bentuk ban menjadi tidak lagi bundar utuh.

Akibatnya, akan terjadi ketidakseimbangan ketika mobil pertama kali dijalankan setelah sekian lama terpakir.

Selain itu, penyebab tekanan angin pada ban berkurang juga disebabkan oleh karet penutup yang berubah tekstur atau bisa juga disebabkan adanya bagian yang tidak rata antara ban dan pelek.

Kiatnya, jalankan mobil beberapa saat (maju-mundur) atau masuk-keluar garasi secara rutin. Upayakan posisi pelek dan karet penutup ban juga berubah posisi tumpuan.

Hal itu bertujuan agar tekanan angin pada ban akan terdistribusi secara merata dan ban tidak terlalu lama tertumpu hanya pada satu titik tertentu saja.

3. Bahan bakar mengendap
Iklim di Indonesia yang tropis membuat udara lembab akan menyebabkan pengembunan pada tangki dan saluran bahan bakar jika mesin tidak dihidupkan dalam waktu lama.

Akibatnya, yang terjadi adalah bahan bakar akan tercampur dengan air yang menguap sehingga dapat mengurangi kualitas bahan bakar serta berpotensi menimbulkan karat pada tangki atau saluran bahan bakar yang terbuat dari besi.

Adapun bahan bakar di Indonesia terutama solar bio-diesel, jika dibiarkan terlalu lama akan terjadi endapan yang akan menyumbat saluran bahan bakar.

Kiatnya, saat memanaskan mobil, cek indikator water separator dan filter bahan bakar pada meter cluster. Rajinlah untuk memeriksa dan mengganti filter bahan bakar secara rutin agar bensin yang dikirim untuk proses pembakaran akan tersaring dan bersih dari partikel kotoran dan karat.

4. Karat pada piringan cakram rem
Ketika mobil tidak digunakan dalam durasi yang cukup lama, ditambah dibiarkan terkena hujan karena terparkir di tempat terbuka.

Karat akan timbul pada piringan cakram yang dimana hal ini merupakan proses alamiah antara lingkungan dengan benda yang berunsur besi.

Apabila terus dibiarkan akan menyebabkan berkurangnya performa rem dan juga akan menimbulkan bunyi saat mobil pertama kali dipakai kembali.

Kiatnya, sebaiknya mobil tetap dijalankan minimal satu kali dalam seminggu, karena karat pada piringan cakram pada umumnya akan hilang dengan sendirinya ketika mobil sudah dijalankan sejauh 3-5 meter, karat akan hilang karena adanya gesekan dari kampas rem.

5. Kuman dan debu pada saluran AC
Mobil yang jarang digunakan tidak akan menjadi lebih awet. AC yang jarang beroperasi akan memiliki udara yang tidak bersikulasi, hal ini dapat menyebabkan endapan debu dan kuman di seluruh bagian saluran AC yang berdampak pada kualitas udara di dalam kabin mobil ketika mobil hendak dipakai kembali.

Kiatnya, rutin panaskan mesin mobil sambil menyalakan AC sekitar 5-10 menit minimal seminggu sekali. Ini bertujuan agar gas pendingin freon tidak mengendap dan membiarkan ada nya sirkulasi udara pada kabin mobil. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler