Di Subang, Dahlan Iskan Dicurhati Soal Tunggakan SHS

Senin, 23 Juni 2014 – 15:43 WIB

jpnn.com - SUBANG - Usai memberantas tikus sawah bersama para petani di Desa Lemah Duwur, Karawang, Jawa Barat, Senin (23/6), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Dusun Karang Anyar, Ciasem, Subang.

Di tempat itu, Dahlan melakukan penanaman benih. Di sini, Dahlan sempat dicurhati oleh asosiasi penangkar benih Subang, mengenai tunggakan utang PT Sang Hyang Seri (SHS).

BACA JUGA: Kader Demokrat Berang Ruhut Selalu Jual Nama SBY

Pada Dahlan, Ketua Asosiasi Penangkar Benih Padi Subang, Manaf Hadi Permanan menuturkan SHS saat ini tengah menunggak sekitar Rp 2 miliar, untuk pembelian benih sebanyak 260 ton.

"Kami ada kerjasama dengnan SHS, cuma belum dibayar sampai sekarang, sudah empat bulan pak," ujar Manaf.

BACA JUGA: Peran Susi Lebih Besar Ketimbang Wawan

Ia pun meminta tolong pada Dahlan agar menegur SHS dan segera membayar kewajibannya itu. "Tolong pak, jangan sampai Sang Hyang Seri enggak bayar utang, kasihan ini petani," serunya.

Menurut dia, SHS sering sekali melakukan penunggakan pembelian. Kerjasama ini dimulai sejak tahun 2012 dengan harga beli untuk benih padi Rp 7.600 per Kg. Pihaknya juga mengaku sudan melayangkan surat penagihan, hanya saja hasilnya masih nihil.

BACA JUGA: Ketua Fraksi PD Bantah SBY Restui Ruhut Dukung Jokowi

"Kami melayangkan surat penagihan, tapi belum ada kepastian. Katanya belum dibayar oleh pemerintah," katanya menjelaskan.

Menanggapi hal itu, mantan Dirut PLN ini meminta pada induk perusahaan yakni Pupuk Indonesia untuk segera menyelesaikan permasalahan itu. Dijelaskan Dahlan bahwa SHS merupakan BUMN yang merugi dan terpaksa harus diakuisisi oleh Pupuk Indonesia.

"Saya tahu Sang Hyang Seri tidak punya stok benih. Tahun ini, saya minta diselesaikan," pinta pria berkacamata ini. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemberkasan NIP Belum Diusulkan, Kada Diminta Buat Surat Pernyataan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler