Diadang Warga, Tim Terpadu Gagal Laksanakan Penertiban

Sabtu, 15 Juli 2017 – 03:15 WIB
Warga berupaya mengadang petugas saat penertiban ruli di Bukit Timur, Tanjunguma, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (13/7). Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Tim Terpadu Kota Batam terpaksa menunda penertiban rumah liar (ruli) di Bukit Timur, Tanjunguma, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (13/7).

Itu setelah, tim mendapat perlawanan dari warga yang mendiami lahan milik PT Wira Nata Tantama.

BACA JUGA: PPDB Dipungli, Wali Kota Bakal Kumpulkan Orang Tua Siswa

Penertiban ruli di lahan seluas 3 hektare itu merupakan ketiga kalinya.

Sebelum melaksanakan penertiban, Tim Terpadu berkumpul di area parkiran Foodcourt J8, depan DC Mall sekitar pukul 07.00 WIB.

BACA JUGA: Duh, Tiga Ribuan Anak Tak Tertampung di Sekolah Negeri

Namun, Tim Terpadu baru bisa bergerak masuk ke Bukit Timur sekitar pukul 11.00 WIB, karena Tim Terpadu terlebih dahulu menyusun rencana yang cermat dalam menghadapi warga.

Sesampainya di lokasi bekas penertiban yang pertama dan kedua, ratusan warga langsung menghadadang Tim Terpadu yang berjumlah ratusan personel dan tiga alat berat. Di sana, beberapa warga mengajak Tim Terpadu untuk melakukan mediasi agar Tim Terpadu membatalkan pebertiban itu.

BACA JUGA: Wali Kota Setuju Disdik Tambah Rasio Jadi 40 Siswa per Kelas

Namun, usaha warga dalam melakukan mediasi tidak membuahkan hasil. Sehingga, Tim Terpadu yang dikomandoi Kompol I Putu Bayu Pati memerintahkan kepada operator alat berat melalui pengeras suara untuk bersiap-siap melaksanakan penertiban.

Mendengar arahan itu, warga pun kemudian melakukan perlawanan. Beberapa perempuan muda dan tua menghadang tiga alat berat yang disiapkan dengan cara duduk di depan alat berat tersebut. Mendapati hadangan itu, Tim Terpadu tidak bisa berbuat banyak, sehingga negosiasi kembali dilaksanakan.

Lagi-lagi negosiasi itu tidak membuahkan hasil. Sehingga, Tim Terpadu mencoba untuk memaksa masuk ke pemukiman warga. Dengan segenap kemampuan yang ada, warga pun membuat pagar hidup untuk menghalangi Tim Terpadu masuk ke permukiman mereka.

Adanya aksi pagar hidup itu, aksi dorong-dorongan antar petugas dan warga pun tidak terhindarkan. Satu orang petugas Satpol PP wanita pingsan saat terjadi dorong-dorongan itu. Selanjutnya, petugas Satpol PP wanita itu dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan.

Adanya petugas yang pingsan itu, tidak membuat warga gentar. Mereka tetap mengkokohkan barisan agar Tim Terpadu tidak bisa masuk ke pemukiman mereka. Akhirnya, Tim Terpadu membubarkan diri karena kawasan Bukit Timur Tanjunguma diguyur hujan lebat sore kemarin.

Ketua Tim Terpadu Syuzairi mengatakan, Pemerintah Kota Batam ingin kawasan Bukit Timur Tanjunguma segera dituntaskan. Namun, karena tidak ada perlawanan yang membahayakan dari warga dan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), Tim terpadu tidak bisa berbuat banyak.

"Sebenarnya kita ingin tuntas secepatnya. Kita telah menyusun strategi tapi tidak berhasil masuk, sehingga tidak bisa berbuat banyak," ujarnya.

Kedepannya, Syuzairi akan melaksanakan evaluasi dari hasil penertiban Kamis kemarin dan akan menyusun strategi untuk melaksanakan pebertiban selanjutnya. Pasalnya, Tim Terpadu juga memiliki deadline untuk menyelesaikan penertiban di kawasan Bukit Timur Tanjunguma.

"Kita secepatnya harus menyelesaikan ini dalam rangka percepatan menuju kota tanpa kumuh tahun 2020 mendatang. Selain itu, Tim Terpadu juga memliki kegiatan yang lainnya," imbuhnya.

Sementara salah seorang warga Tanjunguma, Yusuf mengatakan bahwa warga menolak penertiban yang dilaksanakan oleh Tim Terpadu lantaran jumlah ganti rugi yang diberikan oleh perusahaan terlalu kecil. Sehingga sejumlah uang yang diberikan itu tidak cukup untuk membangun rumah.

"Ini perampokan yang dilakukan pemerintah. Apa yang bisa kami perbuat dengan ganti rugi sebesar tiga juta dan kavling 60 meter persegi itu. Tolong lah, jangan gusur kami pak," ucapnya melalui pengeras suara. (cr1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Menggeliat, Perusahaan Mulai Terima Banyak Karyawan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler