jpnn.com - ASMAT - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sukses memberikan rasa puas kepada personelnya di pedalaman Asmat, Papua. Dalam sebuah pertemuan panglima dengan anggota TNI AD dan AL yang bertugas di Koramil 1707-08/Asmat, semua keluh kesah mengharukan, dijawab Gatot penuh solusi......
Gatot yang pernah menjadi Dandim 1707/Merauke itu datang berkunjung ke markas Koramil Asmat, sebelum melakukan peninjauan proyek pembangunan jalan di Nduga, Selasa (29/12). Banyak keluhan yang disampaikan anggota kepada Panglima. Mulai dari masa cuti, transportasi laut, perumahan dinas hingga penampungan dan saluran air bersih di atap rumah.
BACA JUGA: Miris!!.. 62 persen anak SMP Pernah Berhubungan Intim, 21 Persen Pernah Aborsi
“Saya tadi mendengar prajurit di sini berasal dari berbagai daerah, dan mereka mendapatkan cuti setahun sekali, ada yang 10 tahun sekali, sementara waktu cuti mereka cuma 12 hari,” ucap Panglima TNI, seperti dikutip dari Radar Timika, Kamis (31/12).
Dalam kunjungan tersebut, Gatot juga didampingi Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI, Mayjen TNI Fransen G Siahaan, Aslog Panglima TNI, Marsda TNI Nugroho Prang Sumadi, Aster Panglima TNI, Mayjen TNI Wiyarto, Kapuspen TNI, Mayjen TNI Tatang Sulaiman dan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Hinsa Siburian, Asops Kodam, Kolonel Christian Tuhuteru.
BACA JUGA: Jangan Meradang Dulu, Ini Alasan Presiden Jokowi Bubarkan BP Batam
Menurut Gatot, waktu cuti bagi anggota, khususnya yang bertugas di pedalaman, akan ditambah. Pasalnya waktu 12 hari dinilai terlalu singkat, terlebih jika digunakan untuk pulang ke kampung halaman mereka, yang jaraknya cukup jauh. Belum lagi harus menggunakan jasa pesawat yang harga tiketnya terhitung mahal.
“Mereka ini kurang cuti, dihitung saja. Mereka cuti setahun sekali tapi liburnya seminggu. Saya usul agar mereka dapat cuti selama sebulan,” ujar Gatot yang langsung disambut aplaus oleh anggota.
BACA JUGA: 10 Persen Kredit UMKM di Gorontalo Bermasalah
Setelah membicarakan cuti, Sang Jenderal mempersilakan prajurit untuk menyampaikan pendapat. Yang pertama dari Serda Paulus yang meminta kepada Panglima untuk membantu penyediaan sarana transportasi untuk menunjang tugas mereka di 10 distrik yang ada di Kabupaten Asmat. “Izin, Panglima. Kami di Kabupaten Asmat terdiri dari 10 distrik, dan untuk mencapai distrik-distrik tersebut kami harus menyewa speedboat yang ongkosnya mahal, karena juga harus membeli bahan bakar,” ujarnya.
Gatot pun akhirnya menanyakan harga sebuah speedboat. “Izin Panglima, satu unit speedboat dengan kekuatan 40 PK harganya 78 juta Rupiah. (Rinciannya) Untuk mesin harganya 38 juta dan harga perahunya 40 juta,” jawab Danramil 1707/Agats.
Mendengar jawaban itu, Gatot Nurmantyo dengan wajah ceria menjawab, “Baiklah, kami akan mengusahakan untuk mengadakan speedboat sebanyak 10 unit,”. Para prajurit menyambut dengan menjawab serentak, “Siap!”
Selain soal speedboat, seorang prajurit lain juga mengeluhkan kendaraan, transportasi darat, yakni motor listrik yang seperti biasa digunakan masyarakat di Asmat. “Kami di Agats kekurangan kendaraan motor listrik. Kami butuh untuk mencapai ke penjuru distrik,” ucapnya.
Pertanyaan itu sempat dijawab oleh Gatot dengan mengatakan, bahwa kebiasaan jalan kaki yang membuat anggota memiliki tubuh yang sehat. Meski demikian, ia tetap meminta kepada Aslog Jenderal TNI untuk menghitung berapa motor listrik yang bisa diadakan. “Kami bisa sediakan motor sebanyak lima unit, Panglima,” jawab Asisten Logistik, Marsda TNI Nugroho Prang Sumadi.
Keputusan itupun disambut dengan tepuk tangan dari prajurit. Di sisi lain, Panglima TNI juga menyempatkan diri untuk menyampaikan salam dari Kapolri kepada anggota Polsek Agats, dan memberikan semangat kepada anggota yang sedang berjaga di Polsek tersebut.
Sebelum meninggalkan Koramil, seorang anggota Persit menghampiri Panglima meminta tempat penampungan air dan saluran air (talang air). Panglima langsung menjawab dan menitipkan kepada Pangdam XVII/Cenderawasih. “Pangdam bisa atasi ini. Termasuk antena radio bisa diatasi oleh Kodam,” kata Gatot sambil berjalan keluar ruang pertemuan.
Pada kegiatan kunjungannya ke Kabupaten Asmat, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta rombongan mengunjungi Prajurit TNI yang sedang bertugas di pedalaman Papua, tepatnya Komando Rayon Militer (Koramil) 1707-08/Agats, dimana sebelumnya meninjau pembangunan jalan dari Distrik Agats menuju Wamena. Rombongan Panglima TNI terbang dari Bandara Mozes Kilangin, Timika menuju Distrik Agats dengan menggunakan helikopter dan mendarat terlebih dahulu di Distrik Ewer, Kabupaten Asmat, serta mendapatkan sambutan yang luar biasa dari warga Distrik Ewer dengan tarian dan nyanyian.
Dengan beratribut lengkap, warga Distrik Ewer mengantarkan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta rombongan menuju dermaga, dimana sebelumnya Panglima TNI diberikan cinderamata berupa tas dan ikat kepala khas Suku Asmat. Untuk mencapai Distrik Agats, Panglima TNI beserta rombongan menggunakan speedboat dari Distrik Ewer dengan waktu tempuh 20 menit. Tinjauan di lapangan, jalan di Distrik Agats kini telah menggunakan beton.
Pembangunan jalan ini telah dimulai dari tahun 2012 dan ditargetkan pada tahun 2020 jalan di seluruh distrik sudah jadi. Panglima disambut tari tarian adat Suku Asmat hingga tiba di Koramil 1707-08/Agats. Romantisme Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bangkit ketika bertemu dengan beberapa Prajurit TNI yang pernah ditemuinya saat menjadi Dandim 1707/Merauke. Setelah disambut Danramil dan menyalami segenap anggota, Panglima TNI meninjau rumah prajurit yang tak jauh dari Kantor Koramil 1707, dilanjutkan dengan mendengarkan pendapat para prajurit. (eleuterius leisubun/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tentara Ini Gelapkan Uang Rp 2 Miliar, Nih Fotonya
Redaktur : Tim Redaksi