jpnn.com - SERANG - Mahasiswa mendesak Pemprov Banten mengambil sikap tegas atas dugaan potensi nepotisme pada jabatan Sekda Banten.
Ketiga nama calon Sekda Banten yang telah diajukan BKD Banten kepada Mendagri dinilai merupakan kepanjangan tangan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
BACA JUGA: Awas, Virus MERS-CoV Masuk Medan
Dalam aksinya, Selasa (6/5) hari ini, puluhan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Banten menolak tiga nama calon Sekda yang sudah masuk di Mendagri.
"Kami menilai mereka adalah orang-orang yang pernah bermasalah, ditambah mereka adalah antek rezim Atut," jelas Carlos Silalahi, koordinator aksi saat demo di depan Pendop Gubernur Banten kepada radarbanten.com (JPNN Grup).
BACA JUGA: Polisi Ancam Jemput Paksa Caleg Demokrat
Mahasiswa juga meminta agar pemilihan Sekda Banten dilakukan secara transparan, demokratis dan sesuai dengan prosedural yang berlaku.
"Wakil Gubernur tidak mengetahui tiga nama calon Sekda yang masuk ke Mendagri mengindikasikan ada upaya yang dilakukan oleh rezim korup hari ini untuk terus melakukan konsolidasi dalam mempertahankan kekuasaanya di Banten," paparnya.
BACA JUGA: Diiming-imingi Rp 4 Ribu, Balita Dicabuli Kakek
Mahasiswa akhirnya menuntut Pemprov Banten melakukan reformasi birokrasi. "Tolak Sekda yang bermasalah," pungkasnya.
Sebelumnya BKD Banten telah mengajukan tiga nama calon Sekda Banten kepada Mendagri. Ketiganya ialah Kepala Dishubkominfo Opar Sohari, Kepala Dindik Banten Hudaya Latuconsina, dan Kepala DPPKD Banten Zainal Muttaqin. (**)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Tantangan Mengatasi Kemiskinan di Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi