JAKARTA - Kabar mantan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani akan menjadi Calon Presiden (Capres) RI pada 2014, kian santer terdengarKendati demikian, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan tegas tidak akan meminang Sri Mulyani yang dianggap menganut paham Neo Liberal yang notabene berkiblat ke Amerika Serikat.
"Inikan demokrasi siapa saja boleh maju
BACA JUGA: Tak Dukung SDA, Kalimantan Dijatah Satu Orang Pengurus
Gerinda, Saya kira tidak (menggaet Sri Mulyani)," kata Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, kepada pers, di Jakarta, Selasa (26/7).Hashim beralasan, bahwa Sri Mulyani menganut sistem neo liberalisme, yang tentunya Gerindra sangat
BACA JUGA: APBN jadi Lahan Perburuan Rente
"Seperti yang sleama ini didukung Sri Mulyani harus dimodifikasi atau dibatasi," kata Hashim.Hal itu tentunya berlawanan dengan Partai Gerindra yang selama ini mendukung pemerintah dalam melakukan kontrol
BACA JUGA: DPD Desak Sahkan Revisi UU Pemerintahan Daerah
Namun, tegasnya, dalam politik segala hal bisa muncul"Secara pribadi hubungan keluarga kami baikTapi, beliau (Sri Mulyani) konsepnya beda dengan kami," tegasnya.Seperti ramai diberitakan, belakangan ini isu Sri Mulyani didukung pihak asing berkembangSejumlah Diplomat asing diduga mendekati purnawirawan TNI untuk mendukung Sri Mulyani menjadi Presiden 2014 nantiPurnawirawan dianggap ingin bermanuver dengan menyuarakan Indonesia harus menjaga kedaulatan dan tidak bergantung dengan asingMereka dianggap terjebak hanya dalam satu kepentingan politik(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jilmy Sarankan Anas Nonaktif
Redaktur : Tim Redaksi