jpnn.com - JAKARTA - Aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Jusman Dalle mengatakan ancaman Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar yang ingin mengepung kantor PKS karena menilai pernyataan Wasekjen PKS Fahri Hamzah, menghina santri, adalah pernyataan yang over acting dan memprovokasi dengan memplesetkan maksud pernyataan Fahri.
"Saya pikir pernyataan Marwan yang mau mengepung kantor PKS karena pernyataan Fahri adalah overacting. Fahri jelas tidak bermaksud menghina para santri, tapi hanya sekedar meluapkan kekagetan karena ide yang dikemukakan Jokowi ingin menjadikan 1 Muharam sebagai hari santri agar mendapat dukungan santri. Kalau pernyataan itu diplintir seolah Fahri menghina santri, itu sudah provokasi namanya dan sama sekali tidak relevan," kata Jusman, di Jakarta, Kamis (3/7).
BACA JUGA: Survei 204 Psikolog: Jokowi Punya Kendali Diri Lebih Baik, Prabowo Terbawah
Karena itu, Jusman menyarankan Marwan untuk kembali belajar membaca dan mempelajari maksud kicauan Fahri di twitternya. Sebab, Marwan adalah elit partai dan jangan sampai berkali-kali salah dalam memahami maksud sebuah tulisan.
"Kesannya, dia bukan hanya tidak bisa membaca, tapi juga tidak bisa menulis. Kalau dia bisa membaca tentunya paham apa maksud Fahri dan tidak memplintir terlalu jauh pernyataan Fahri tersebut," ujarnya.
BACA JUGA: Mantan KaBIN Curiga Isu Komunis Skenario Konsultan Asing Sewaan Prabowo
Ditanyakan apakah dirinya masih mempermasalahkan tulisan yang pernah dijiplak oleh Marwan? Jusman mengatakan bahwa sebenarnya urusan dia dengan Marwan belum selesai. Ketika diadakan pertemuan ada perjanjian-perjanjian yang belum dilaksanakan oleh Marwan. Salah satunya adalah meminta maaf secara terbuka di depan media karena telah menyontek tulisannya.
"Dulu memang sempat dia bawa satu wartawan Jakarta dan satu wartawan Makassar. Kita duduk 2 jam dan menyepakati beberapa hal, tapi ternyata dia tidak laksanakan kesepakatan itu. Dia tidak meminta maaf di depan media kepada saya. Saya sendiri sih masih menyimpan pengakuan dia dan permintaan maafnya dalam rekaman," jelas Jusman.
BACA JUGA: Tentukan Status Kaban, KPK Akan Lakukan Ekspose
Jusman mengingatkan bahwa dirinya sempat ingin melaporkan tindakan Marwan ke BK DPR, tapi saat itu Fahri Hamzah yang duduk sebagai anggota BK meminta agar dirinya tenang dulu.
"Keinginan itu saya pendam, kecuali kalau Marwan diangkat jadi mentri jika Jokowi menang, maka saya akan persoalkan lagi hal itu. Saya tahu kualitas Marwan yang tidak tepat janji dan saya tidak suka orang seperti itu menjadi mentri, dia sudah punya cacat," tegasnya.
Di tempat terpisah, saat Marwan dihubungi, politisi PKB itu enggan berkomentar. "Itu kan sudah lama kasusnya. Jangan diungkitlah," pinta Marwan singkat. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukber Bareng Tentara, SBY Tunda Ucapkan Perpisahan
Redaktur : Tim Redaksi